perbandingan campuran beton k 300

perbandingan campuran beton k 300

Komposisi Campuran Beton Menurut SNI T-13-2002 + Tabel Perencanaan Jika Anda ingin menggunakan beton K 300 sebagai bahan untuk konstruksi bangunan, ada baiknya untuk mengetahui campurannya terlebih dahulu. Pada kesempatan ini, kami akan menjelaskan secara lengkap mengenai campuran beton K 300 secara manual mulai dari pasir, semen hingga kerikil. Berdasarkan Standar SNI Nomor 7394 Tahun 2008, komposisi campuran beton K 300 manual meliputi 413 kg semen, 681 kg pasir beton, 1021 kg kerikil dan 215 liter air. Perlu diketahui bahwa untuk membuat 1 m³ beton mutu f’c = 7,4 MPa (K 100), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,87, diperlukan 247 kg bahan Portland, 869 kg PB, 999 kg kerikil, 215 liter air, dan tenaga kerja yang terdiri dari 1,650 pekerja dan 0,275 tukang batu. Ada tiga jenis perbandingan campuran beton yang umum digunakan yaitu K-300, K-225, dan rasio 1:2:3. Beton K-300 memiliki kekuatan yang besar sehingga lebih cocok untuk kebutuhan struktural bangunan. Sedangkan, beton K-225 membutuhkan 1 ember semen, 1,68 ember pasir, dan 2,6 ember kerikil yang kemudian dicampurkan dengan 215 liter air. Dalam penggunaannya, perlu diperhatikan bahwa penggunaan air yang berlebihan dapat mempengaruhi kekuatan beton akhir. Jadi, untuk campuran beton K 300, perbandingan air umumnya digunakan sekitar 0,45 – 0,55 perbandingan terhadap berat semen. Namun, pastikan selalu mengacu pada petunjuk penggunaan yang diberikan oleh produsen semen yang digunakan. SNI telah mengeluarkan kebutuhan komposisi beton berdasarkan mutunya. Untuk beton mutu K300, komposisinya adalah semen (413 kg) : pasir beton (681 kg) : kerikil (1021 kg). Untuk menghitung campuran beton, jika pemesanan pasir dan split/koral menggunakan satuan Kubikasi, konversi 1 Kubik Pasir = 1400 kg dan 1 Kubik Kerikil/Split = 1800 kg dapat dilakukan. Dalam membuat beton ready mix K300, diperlukan analisa campuran yang sesuai dengan SNI untuk Ready Mix Indonesia. Pastikan bahwa rumus campuran beton yang digunakan cukup berbeda dan membutuhkan ketelitian yang lebih tinggi.