kerusuhan dayak madura

kerusuhan dayak madura

Konflik Sampit: Latar Belakang, Konflik, dan Penyelesaian - Kompas.com Konflik antaretnis yang terjadi di Sampit pada awal Februari 2001 sangat berdarah. Konflik ini melibatkan suku Dayak asli dan warga migran Madura. Konflik ini bermula dari kecemburuan sosial atas kedatangan transmigran dari Madura yang telah bertransmigrasi sejak 1930-an melalui program pemerintah kolonial Belanda. Konflik ini dipicu oleh persaingan dalam berbagai aspek antara kedua belah pihak, meski perselisihan telah terjadi sejak tahun 1990-an. Satu versi mengklaim bahwa konflik ini disebabkan oleh penyerangan dan pembakaran sebuah rumah Dayak yang diduga dilakukan oleh warga Madura. Rumor mengatakan bahwa kebakaran itu menjadi awal dari pembalasan dendam warga Dayak yang kemudian membakar rumah-rumah di permukiman Madura. Kerusuhan yang berujung pada konflik horizontal ini terjadi pada tanggal 18-21 Februari 2001. Empat orang meninggal dunia dan 1 orang luka berat akibat serangan sekelompok warga Dayak terhadap rumah seorang warga Madura bernama Matayo di Jalan Padat Karya. Serangan itu diduga aksi balas dendam atas perlakuan buruk suku Madura terhadap suku Dayak selama di sampit. Ribuan orang mengungsi dari daerah tersebut lantaran perseteruan antarsuku yang mengerikan. Puncak kerusuhan terjadi pada tanggal 18-21 Februari 2001, saat suku Dayak menuntut balas terhadap perlakuan buruk suku Madura selama di tanah leluhur mereka. Kerusuhan berawal dari penyerangan sekelompok warga Dayak terhadap rumah seorang warga Madura bernama Matayo. Konflik Sampit pada tahun 2001 bukanlah peristiwa yang berdiri sendiri, karena telah terjadi beberapa insiden sebelumnya antara warga Dayak dan Madura. Kerusuhan sampit pada tahun 2001 bukan hanya terjadi di Sampit tapi juga meluas ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya. Namun, kerusuhan ini mulai mereda setelah pemerintah meningkatkan keamanan, mengevakuasi warga, dan menangkap sejumlah provokator. Demikianlah cerita tentang konflik Sampit yang berdarah antara suku Dayak dan Madura pada awal tahun 2001. Kerusuhan ini menunjukkan betapa berbahayanya perseteruan antarsuku. Dengan tekad yang kuat, kita harus bekerja bersama untuk mencegah terjadinya konflik semacam itu lagi di masa depan.