ondansetron hcl 4 mg obat apa

ondansetron hcl 4 mg obat apa

Ondansetron - Manfaat, Dosis, dan Efek Samping - Alodokter Ondansetron adalah obat yang digunakan untuk mengobati dan mencegah mual serta muntah yang bisa disebabkan oleh efek samping kemoterapi, radioterapi, atau operasi. Obat ini hanya dapat dikonsumsi dengan resep dokter. Ondansetron bekerja sebagai antagonis reseptor 5-HT3 yang memblokir zat serotonin dalam tubuh untuk mencegah rasa mual dan muntah. Obat Ondansetron tersedia dalam berbagai macam kemasan seperti Ondansetron Tablet (4 mg dan 8 mg), Ondansetron Sirup, Ondansetron HCL, dan Ondansetron Injeksi. Dosis obat yang diberikan pada pasien akan berbeda tergantung dari usia dan kondisi kesehatan. Oleh karena itu, penggunaan obat ini harus sesuai dengan dosis yang direkomendasikan oleh dokter. Obat Ondansetron bisa menyebabkan efek samping seperti sakit kepala, sembelit, diare, dan gangguan pencernaan. Selain itu, bagi yang memiliki penyakit liver atau hati, disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 8 mg ondansetron per hari. Ondansetron hydrochloride juga merupakan obat resep yang digunakan sebagai profilaksis dan untuk mengobati gejala mual dan muntah akibat kehamilan, kemoterapi, radiasi, dan pasca operasi. Obat ini termasuk dalam kelas obat antiemetik, selektif 5-HT3 antagonis. Ondansetron tersedia dalam sediaan tablet, sirup, dan injeksi. Harga ondansetron sirup adalah Rp 32.607 per botol. Cedantron adalah obat yang di produksi oleh Soho Industri Pharmasi. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, injeksi, dan sirup. Cedantron mengandung zat aktif dengan nama Ondansetron HCl. Ondansetron HCl adalah zat yang biasa digunakan untuk mengobati dan meringankan gejala muntah akibat kemoterapi atau pengobatan kanker. Dosis pemberian obat Ondansetron sangat bergantung pada tujuan pengobatan dan bentuk sediaannya. Untuk mencegah mual dan muntah setelah kemoterapi, dosis untuk dewasa adalah 8 mg pada 30 menit hingga 2 jam sebelum kemoterapi diikuti 8 mg pada 8 atau 12 jam setelah terapi. Anak usia 4-11 tahun dosisnya bisa berkisar bertahap dari 4-8 mg tergantung dari berat badannya. Editor: Firza Ichsan Harahap