wayang golek dursasana

wayang golek dursasana

Dursasana - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Dursasana atau Duhsasana (Dewanagari: दुःशासन; IAST: Duḥśāsana) adalah tokoh antagonis dalam wiracarita Mahabharata. Ia merupakan adik Duryodana, pemimpin para Kurawa, putra Raja Drestarasta dengan Dewi Gandari. Ia dikenal sebagai Korawa nomor dua di antara seratus Korawa. Dalam cerita wayang Jawa, terdapat perang Bharatayudha memperebutkan kekuasaan di Hastinapura. Perang tersebut melibatkan dua kubu saudara, yaitu Pandawa dan Kurawa. Kurawa atau Kurawa adalah putra Prabu Destarastra dan Dewi Gendari. Wayang Golek Dursasana adalah salah satu tokoh wayang yang terkenal. Wayang Golek berasal dari wilayah Pasundan, Jawa Barat, dan terbuat dari kayu albasia dan kain. Pertunjukkan wayang golek yang ditampilkan selama 15 menit dapat mendemonstrasikan bagaimana cara memainkan wayang tersebut. Dalam Mahabharata, ketika menyaksikan Dewi Drupadi diperlakukan tidak manusiawi oleh Dursasana akibat Prabu Yudhistira kalah dalam permainan dadu melawan Arya Sakuni, dengan sikap gagah dan kesatria, Wikarna mengutuk perbuatan Dursasana. Ia juga membongkar kecurangan yang dilakukan Arya Sakuni dan semua rencana jahat Kurawa yang akan memcelakakan keluarga Pandawa. Dursasana mempunyai tubuh yang gagah, mulutnya lebar, dan sifat sombong serta suka bertindak sewenang-wenang dan menggoda wanita. Ia adalah tokoh antagonis penting dalam wiracarita Mahabharata dan menjadi salah satu tokoh dalam wayang golek.