naga laut timur

naga laut timur

Naga laut merupakan makhluk yang dikenal dalam kebudayaan bahari di Laut Tengah dan Timur Dekat. Mitologi Babilonia menggambarkan mereka sebagai Labbu, sementara saksi mata seperti Aristoteles mencatat keberadaan mereka dalam karya Historia Animalium. Dalam mitologi Yunani, naga laut membunuh Laokoon dan putra-putranya saat Laokoon menentang penarikan kuda Troya ke kota Troya. Legenda Raja Munmu dari Korea yang ingin menjadi naga Laut Timur sebagai bentuk perlindungan bagi negaranya juga terkenal. Selain itu, naga laut juga memainkan peran penting dalam mitologi Eropa, khususnya Yunani kuno, yang menggambarkan mereka sebagai ular besar dengan kemampuan meludah atau menghirup racun. Nama mereka yang sesungguhnya sebagai "Raja Naga Laut Timur" (Dōnghǎi Lóngwáng) adalah Ao Guang. Dalam kepercayaan tradisional Tionghoa, Nezha adalah salah satu dewa pelindung yang dijuluki "Marsekal Altar Pusat". Di Indonesia, ada perusahaan bernama PT Naga Laut Timur yang melakukan ekspor senilai 22866 ke China pada tahun 2021. Naga juga disebutkan dalam folklore dan mitologi di seluruh dunia. Beberapa orang bahkan memiliki naga sebagai hewan roh mereka. Di Tiongkok, terdapat empat Raja Naga yang masing-masing menguasai Empat Samudera berdasarkan empat mata angin. Naga laut hidup di lingkungan dengan kondisi yang spesifik, seperti karang berbatu, dasar laut yang banyak tumbuhannya, dan padang lamun di mana mereka bisa melakukan kamuflase dengan mudah. Naga laut berdaun, atau Phycodurus eques, merupakan ikan laut dari famili Syngnathidae yang banyak ditemukan di sepanjang pantai selatan dan barat Australia.