lukisan wajah nabi muhammad

lukisan wajah nabi muhammad

Lukisan Nabi Muhammad SAW dalam Perjalanan Sejarah Di dalam sebuah manuskrip tertulis gambaran Nabi Muhammad SAW memimpin para nabi terdahulu, seperti Nabi Ibrahim, Nabi Musa, dan Nabi Isa yang dilukiskan oleh pelukis dari zaman pertengahan. Meskipun demikian, ada hal yang perlu diperhatikan tentang lukisan wajah Nabi Muhammad SAW. Secara tegas, Islam melarang pembuatan visualisasi Allah SWT seperti yang dilakukan oleh kaum kafir dari golongan Quraisy yang membuat banyak patung dan berhala untuk disembah. Selama hidupnya, tidak satu pun wajah para nabi yang masih hidup hingga saat ini dapat diketahui. Semua lukisan dan gambar tentang para nabi itu sepenuhnya bukanlah wajah mereka. Para ulama menyatakan bahwa meskipun ada gambar-gambar tentang para nabi, hal itu tidak sama sekali menunjukkan gambar asli dari para nabi tersebut, melainkan hanya hasil hayalan dan imajinasi pelukisnya. Larangan pembuatan gambar Nabi Muhammad merupakan suatu hal yang dianggap sangat serius dalam Islam. Menurut kaidah syariat, hukum menggambar atau melukis makhluk yang memiliki ruh, seperti manusia dan hewan, adalah haram. Walau demikian, para sahabat dan keluarga Nabi Muhammad SAW telah banyak menceritakan tentang ciri fisik dan sifat Nabi Muhammad. Nabi Muhammad SAW dipandang sebagai sosok yang mulia dan memiliki karisma yang terpancar dari fisik dan perilakunya. Beliau tidak pernah digambarkan dalam bentuk media apapun, termasuk dalam sebuah lukisan. Sejarah mencatat bahwa Flavius Heraklius Augustus (11 Februari 641), seorang kaisar Byzantium, sangat terkesan dengan Nabi Muhammad SAW dan mengaguminya karena semua kriteria kerasulan yang termaktub dalam Taurat dan Injil bisa ditemukan dalam diri Nabi Muhammad. Meskipun demikian, dia merasa kecewa pada keputusan Tuhan yang mengutus seorang Rasul bukan dari kaumnya (Bani Israil). Larangan melukis wajah Nabi Muhammad SAW terkait dengan keharusan menjaga kemurnian aqidah kaum Muslimin. Sejarah juga menunjukkan bahwa lukisan mengenai para nabi pada awalnya dimulai oleh kaum Nabi Nuh 'alaihis salam dan berkembang menjadi paganisme atau penyembahan kepada berhala. Oleh karena itu, munculnya larangan melukis wajah Nabi Muhammad adalah untuk menjaga kemurnian aqidah Muslimin. Wajah dan keadaan fisik Nabi Muhammad tidak bisa dilepaskan dari sumber hukum dalam syariah Islam, seperti hadis dan sunahnya.