takbiran gerhana matahari

takbiran gerhana matahari

Dianjurkan Takbiran Ketika Terjadi Gerhana? - KonsultasiSyariah.com Matahari dan bulan adalah tanda-tanda kekuasaan Allah yang seharusnya dihormati oleh umat manusia. Terjadinya gerhana matahari atau bulan bukanlah karena kematian atau kelahiran seseorang, namun merupakan bagian dari sunnatullah. Menurut hadits shahih, saat terjadi gerhana matahari, Rasulullah keluar ke masjid, membaca takbir dan orang-orang lain pun berdatangan untuk sholat gerhana secara berjamaah. Shalat sunnah gerhana matahari dianjurkan dilaksanakan oleh semua umat Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, sedang bepergian maupun tidak. Tata cara sholat gerhana matahari sedikit berbeda dari shalat sunnah pada umumnya. Berikut ini adalah rangkaian pelaksanaan shalat sunnah gerhana matahari: 1. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram sebagai imam atau makmum. 2. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati. 3. Baca taawudz, Surat Al-Fatihah, dan membaca surat dalam Al-Qur’an. 4. Rukuk. 5. Bangkit dari rukuk dan berdiri tegak. 6. Sujud pertama. 7. Bangkit dari sujud pertama dan duduk di antara dua sujud. 8. Sujud kedua. 9. Bangkit dari sujud kedua dan duduk tegak sampai akhir. Menurut Mazhab Syafi'i, shalat gerhana matahari atau bulan dapat dilaksanakan pada semua waktu, karena termasuk shalat yang mempunyai sebab. Shalat gerhana disebut berakhir apabila seluruh yang menyelimuti matahari telah hilang atau mahari tersebut sudah tengelam. Pada 20 April 2023, akan terjadi gerhana matahari di seluruh Indonesia. Fenomena ini merupakan salah satu dari dua gerhana matahari yang terjadi sepanjang tahun 2023. Selama gerhana terjadi, disarankan untuk memperbanyak takbir, tahlil, dan istighfar dengan syariat mengumandangkan Gema Takbir membesarkan Asma Allah, serta menyeru salat berjama’ah dan solat gerhana bulan.