pbv adro 2022

pbv adro 2022

Analisa Fundamental Saham ADRO | Adaro Energy Indonesia Tbk Saham ADRO dianggap undervalued atau masih di bawah valuasi perusahaan dengan PBV yang lebih rendah dari nilai perusahaan (0,83). Saham ADRO juga termasuk dalam tier 3 dengan market cap kecil, yaitu di bawah 1 triliun. Namun, Return on Equity (RoE) dan profitabilitas kurang baik karena RoE hanya sebesar 5,09% yang kurang dari target 15%. Harga saham ADRO juga overvalued karena di atas harga wajar (-10.000.000.000). Namun, laba bersih per saham setara dengan Rp1225,58 per lembar. Price to book value (PBV) rata-rata sektornya adalah 1,3x, sedangkan PBV ADRO saat ini adalah 0,8x atau 44% lebih murah dari PBV historisnya. PBV rata-rata industrinya adalah 0,9x, sehingga secara PBV ADRO lebih murah 30% dari rata-rata industrinya. Pada tahun 2022, ADRO berhasil membukukan laba bersih sebesar 39,22 triliun, naik bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021 sebesar 13,32 triliun. Emiten pertambangan batubara ini mencatatkan rekor kinerja tertinggi tahunan pada 2022, dengan pendapatan usaha yang meningkat 103% YoY dan laba bersih yang melesat 167,07% YoY. Valuasi saham ADRO juga masih di bawah PER dan PBV sektor energi di Desember 2022. Kabar buyback yang dilakukan oleh ADRO juga dianggap sebagai angin segar bagi saham ini di tengah sentimen negatif dari moderasi signifikan harga batubara. Investasi di saham ADRO? Rekomendasi saham Jakarta menilai ADRO sebagai perusahaan pertambangan batubara terkemuka di Indonesia dengan proyeksi yang baik di masa mendatang. Namun, perlu diingat untuk selalu melakukan analisa fundamental sebelum memutuskan untuk melakukan investasi.