sultan agung mataram 1628

sultan agung mataram 1628

Sultan Agung dari Mataram - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Sultan Agung dari Mataram dan pasukannya menyerbu Belanda di Batavia pada 1628. Kampanye pertama ini sulit karena kurangnya dukungan logistik, tetapi Sultan Agung kembali menyerang Batavia pada tahun berikutnya. Sultan Agung Hanyakrakusuma adalah raja ketiga Kesultanan Mataram yang memerintah pada 1613-1646. Dia adalah anak Anyakrawati dan Ratu Mas Adi Dyah Banawati dengan nama asli Raden Mas Jatmika, atau dikenal sebagai Raden Mas Rangsang. Serangan pertama Sultan Agung ke Batavia dipimpin oleh Tumenggung Baureksa pada tahun 1628. Kemudian, pada Mei 1629, Mataram melakukan serangan kedua yang gagal. Pertempuran ini bertujuan untuk mengusir VOC dari Pulau Jawa dan menjadikan Batavia sebagai pangkalan militer sebelum melakukan penyerangan ke Banten. Setelah banyak berjuang untuk Kesultanan Mataram, salah satu perjuangan Sultan Agung adalah ketika ia menyerang Batavia yang saat itu dikuasai oleh JP Coen, Gubernur Jenderal VOC tahun 1628. Film Sultan Agung Mataram 1628 yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan X.Jo berkisah mengenai perjuangan Sultan Agung dan pengaruhnya yang kuat di masyarakat, serta dibintangi oleh Ario Bayu, Marthino Lio, Adinia Wirasti, dan Putri Marino. Pada 25 Agustus 1628, armada angkatan laut Mataram tiba di Batavia dengan membawa perbekalan dalam jumlah besar. Awalnya, Mataram mengaku ingin berdagang di sana. Namun, aksi ini bermula karena latar belakang tindakan monopoli dagang yang dilakukan VOC dengan menghalang-halangi kapal dagang Mataram ke Malaka. Kerajaan Mataram Islam juga melakukan serangan kedua ke Batavia pada Mei 1629, tetapi berujung gagal. Tujuan dari kedua serangan ini adalah untuk mengusir VOC dari Pulau Jawa. Dalam sejarah Indonesia, Sultan Agung dari Mataram dikenal sebagai sosok yang berjuang keras dalam mempertahankan daerahnya dari penjajahan Belanda. Saat ini, pengaruh dan keberanian Sultan Agung masih sangat terasa dalam masyarakat kita.