arti rungkad dalam bahasa bali

arti rungkad dalam bahasa bali

Balai Bahasa Provinsi Bali didirikan pada tahun 1947 dengan nama Taal Ambenaar Voor Bali yang berkedudukan di Singaraja dan dipimpin oleh Dr. Rudolf Goris. Saat ini, kamus yang dikembangkan oleh BALAI BAHASA PROVINSI BALI masih dalam tahap pengembangan. Kata "rungkad" memiliki berbagai makna tergantung pada konteks kalimatnya. Secara harfiah, "rungkad" berasal dari bahasa Sunda yang berarti tumbang hingga tercabut sampai ke akar-akarnya. Dalam konteks manusia, "rungkad" bisa bermakna bahwa seseorang sedang terpuruk, tertimpa masalah, patah hati, sedih, dan tak berdaya. Kata "rungkad" juga digunakan dalam bahasa gaul dan sering muncul di media sosial. Istilah "rungkad sayang" memiliki arti yang sama dengan "ambyar" dalam bahasa Jawa. Namun, arti kata "rungkad" tidak hanya digunakan dalam konteks percintaan saja, tetapi juga dapat dihubungkan dengan kondisi badan seseorang. Misalnya, jika ada ucapan "Si Anto mengalami rungkad", itu bermakna bahwa Anto sedang merasa kacau karena kondisi badannya. Secara umum, "rungkad" mempunyai arti tumbang hingga akarnya tercabut, roboh, atau runtuh. Meskipun merupakan kosa kata bahasa daerah Sunda, istilah "rungkad" sudah umum digunakan oleh banyak orang di Indonesia dan menjadi bagian dari bahasa gaul di media sosial.