prajna paramita hrdaya sutra

prajna paramita hrdaya sutra

Sutra Hati atau Prajna Paramita Hrdaya Sutra dalam bahasa Sanskerta berarti "Hati dari Perfection of Wisdom". Sutra ini terkenal dengan kalimatnya yang menyatakan "Rupa adalah kekosongan ( ), kekosongan adalah rupa." Sutra ini meringkas ajaran Mahayana Buddhisme tentang doktrin Dua Kebenaran, yang menyatakan bahwa pada akhirnya semua fenomena adalah (kekosongan). Penghormatan kepada Perfection of Wisdom yang Mulia dan Beruntung. Ārya-Avalokiteśvaro Bodhisattvo, Buddha-to-be Mulia Avalokiteśvara, gambhīrāṁ prajñāpāramitā caryāṁ caramāṇo, yang tinggal dalam praktik mendalam dari keutamaan kebijaksanaan, vyavalokayati sma panca-skandhāṁs. Prajna Paramita adalah konsep sentral dalam Buddhisme Mahayana dan umumnya dikaitkan dengan ide-ide seperti kekosongan (śūnyatā), 'kekurangan svabhāva' (esensi), sifat ilusi (māyā) dari hal-hal, bagaimana semua fenomena ditandai oleh "non-berdiri" (anutpāda, yaitu tidak lahir) dan pemikiran madhyamaka dari Nāgārjuna. Dari tujuh terjemahan Sutra Hati yang dikenal, yang paling populer adalah terjemahan oleh Tripitaka Master Hsuan Tsang (600- 664 C.E.). Terjemahan ini disertai dengan komentar oleh Grand Master T'an Hsu. Sutra Hati terkenal di semua aliran Mahayana di seluruh dunia, termasuk Zen, Vajrayana, Tantrayana, dan aliran-aliran Buddha di Jepang dan Republik Rakyat Tiongkok. Pradnyaparamita adalah kebijaksanaan yang melampaui batas-batas pada hal-hal dan melihat segala sesuatu seperti apa adanya, yang kosong dari diri dan lainnya. Ini dianggap sebagai bentuk kebijaksanaan (prajna) yang tertinggi.