dewa uang budha

dewa uang budha

Dewa Kekayaan, juga dikenal sebagai Cai Shen, adalah dewa yang dianggap sebagai penguasa kekayaan, harta, serta rezeki dalam mitologi Tiongkok. Dalam agama Buddha, terdapat sebutan Tri Kaya, Tri Loka, dan Tri Ratna, yang terdiri atas Buddha Sakyamuni, Buddha Bhaisajyaguru, dan Buddha Amitabha, masing-masing dengan tugas yang berbeda. Dewa-dewa agama Buddha dan brahma dianggap memiliki kekuatan paling besar, diikuti dengan dewa-dewa lain seperti naga, kinnara, dan garuda. Ada juga dewa penjaga Buddha atau Dharmapala yang dapat tinggal di alam yang lebih tinggi dan juga di neraka. Dalam agama Buddha, terdapat banyak dewa dan dewi, namun ada enam dewa terbesar dalam ajaran agama Buddha dari Tibet, yaitu Buddha Shakyamuni, yang dianggap sebagai pendiri agama Buddha, dan dewa lainnya seperti Wu Lu Cai Shen yang dikenal sebagai "Dewa Harta Lima Penjuru" dan memiliki empat pengiring bernama Cai Shen Shi Zi. Bhatara Sri Sedana dipuja sebagai "Dewi Kesejahteraan" yang memberikan harta kekayaan seperti emas, perak, permata, serta uang kepada manusia. Pada hari turunnya "Sri Sedana" yang sering disebut "Rambut Sedana" yang jatuh pada Budha Wage Kelawu, terdapat upacara odalan dalam rangka memperingati pemberian harta kekayaan. Namun, orang Bali juga diingatkan bahwa uang bukanlah segalanya dan bahwa Yang Maha Agung, Yang Mahasumber dan Yang Maha Pencipta-lah yang berkuasa atas dunia ini. Ada pula ritual Jinzhi (kertas emas) yang digunakan sebagai persembahan bakaran dalam agama tradisional China maupun penghormatan kepada leluhur yang dilakukan pada saat libur atau waktu tertentu. Ritual membakar uang arwah menggunakan uang palsu diyakini berasal dari zaman Dinasti Jin sekitar 2500 tahun yang lalu.