tragedi sampit suku dayak vs madura

tragedi sampit suku dayak vs madura

Konflik Sampit: Latar Belakang, Konflik, dan Penyelesaian - Kompas.com Pada tahun 2001, terjadi konflik berdarah antara Suku Dayak dan warga migran Madura di Kota Sampit, Kalimantan Tengah. Konflik ini dimulai dengan pembakaran sebuah rumah yang dihuni oleh orang Dayak, oleh kelompok pendatang Madura. Orang Dayak merasa geram dan merencanakan aksi balasan, yang kemudian berlanjut ke pengepungan, pembunuhan dan pemenggalan kepala terhadap warga Madura oleh suku Dayak. Suku Dayak memiliki sejarah praktik ritual pemburuan kepala, yang dianggap musnah pada awal abad ke-20. Namun, konflik ini memicu praktik ini kembali. Skala pembantaian yang terjadi membuat militer dan polisi sulit mengontrol situasi di Kalimantan Tengah. Konflik Sampit mereda setelah pemerintah meningkatkan keamanan, mengevakuasi warga, dan menangkap provokator. Pada akhirnya, perjanjian damai antara suku Dayak dan warga migran Madura dibuat, dengan beberapa persyaratan dan hal-hal lainnya tercantum dalam buku perjanjian tersebut. Konflik ini menunjukkan perbedaan nilai dan budaya antara kedua belah pihak yang bisa memicu konflik. Artikel ini memberikan gambaran sejarah, latar belakang, dan mitos yang berkembang di sekitar konflik ini. Konflik Sampit adalah bukti bahwa keberagaman budaya di Indonesia harus dihargai dan dijaga agar tidak memicu konflik.