uke dan seme

uke dan seme

Arti Uke dan Seme dalam Bahasa Indonesia - Ilmusiana Dalam dunia beladiri Jepang, "Uke" adalah singkatan dari "Ukemi (受け身)" yang berarti "tubuh yang menerima". Istilah "Uke" digunakan untuk menggambarkan gaya bertahan dalam beladiri. Sementara itu, "Seme (攻め)" adalah tipe gaya bertarung yang berfokus untuk menyerang musuh atau memberikan serangan. Istilah Uke dan Seme kerap digunakan dalam manga dan anime, terutama dalam konteks hubungan romantis antara dua karakter pada cerita tersebut. Uke dan Seme merujuk pada peran seksual dan psikologis masing-masing karakter. Uke menggambarkan karakter yang berperan sebagai penerima dalam hubungan, sedangkan Seme menggambarkan karakter yang berperan sebagai pemberi atau pelaku. Perbedaan ini menciptakan dinamika yang khas dalam kisah-kisah YAOI, sehingga pemahaman karakteristik masing-masing peran ini menjadi penting. Istilah Uke dan Seme berasal dan sering digunakan dalam dunia seni beladiri Jepang. Arti Uke dalam beladiri adalah tubuh yang menerima, sedangkan arti Seme adalah tipe gaya bertarung yang hanya fokus menyerang lawan. Namun, Uke dan Seme juga merujuk pada peran yang diambil oleh dua karakter pria dalam hubungan romantis, di mana Seme biasanya dijelaskan sebagai karakter pria yang agresif dan memimpin, sementara Uke dijelaskan sebagai karakter yang lebih pasif dan suka dipimpin. Namun, tidak semua karakteristik Seme dan Uke harus mencocokkan dengan stereotip tersebut. Dalam komunitas LGBT, istilah Uke dan Seme digunakan untuk merujuk pada individu yang mengambil peran pasif atau aktif dalam hubungan seksual atau romantis. Meskipun tidak selalu penting dalam hubungan LGBT, peran Uke dan Seme dapat membantu pasangan untuk mengeksplorasi preferensi seksual mereka dan membentuk dinamika yang sehat dalam hubungan mereka. Dalam bahasa gaul yang viral di media sosial seperti TikTok, istilah Uke dan Seme juga kerap digunakan dengan arti yang setara dengan posisi atas dan bawah dalam posisi seksual. Namun, dalam konteks yang lebih luas, istilah ini menggambarkan peran yang diambil oleh masing-masing individu dalam hubungan, dengan Uke sebagai penerima dan Seme sebagai pemberi atau pelaku. Dalam kesimpulan, istilah Uke dan Seme dalam bahasa Indonesia merujuk pada peran yang diambil oleh masing-masing individu dalam hubungan romantis, baik dalam komunitas LGBT maupun dalam konteks yang lebih luas. Namun, peran tersebut juga dapat digunakan dalam dunia seni beladiri Jepang dengan arti yang berbeda.