bahasa jawa toto kromo

bahasa jawa toto kromo

Toto Kromo memiliki arti kebijakan penampilan sopan dan rapi dalam bahasa Jawa. Namun, makna sebenarnya dari Toto Kromo tidak bisa dijelaskan hanya dengan kata-kata sederhana seperti itu saja. Bahasa Jawa memiliki tiga tingkatan, yaitu Ngoko, Krama Alus, dan Krama Lugu. Toto Kromo termasuk dalam Krama Alus yang digunakan untuk menghormati seseorang, termasuk dalam sikap, cara duduk, tampilan wajah, pandangan mata, dan sebagainya. Bahasa Jawa merupakan bahasa dengan penutur terbanyak di Indonesia, dan dipakai oleh suku Jawa di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, serta sebagian penduduk di wilayah pesisir Karawang, Subang, Cirebon, Indramayu, dan Banten. Bahasa Jawa memiliki kedudukan yang penting dalam budaya Jawa dan penggunaannya sangat terikat dengan aturan berbahasa yang terkait dengan kedudukan pembicara dan lawan bicaranya. Di dalam bahasa Jawa terdapat dua tingkatan yakni bahasa Jawa Ngoko dan Krama. Saat mengucapkan penyebutan kerabat atau orang meninggal, bahasa Jawa memiliki empat tingkatan yang harus diperhatikan agar tidak dicap tidak sopan. Selain itu terdapat unggah-ungguh dalam bahasa Jawa sehari-hari. Tata krama dalam bahasa Jawa juga dikenal dengan istilah sopan santun atau peradaban. Bahasa Jawa sendiri memiliki urutan angka dari 1 hingga 100 dalam versi Ngoko dan Kromo. Selain itu, terdapat 77 motto hidup dalam bahasa Jawa yang memiliki arti inspiratif dan menohok. Jadi, tata krama dalam bahasa Jawa merupakan suatu keharusan dan harus diterapkan sesuai dengan lingkungan agar tercipta kehidupan yang baik.