methylprednisolone injeksi 125 mg

methylprednisolone injeksi 125 mg

Methylprednisolone - Manfaat, Dosis, dan Efek Samping - Alodokter Methylprednisolone adalah obat antiinflamasi yang digunakan untuk meredakan peradangan pada berbagai kondisi seperti radang sendi, radang usus, asma, psoriasis, lupus, dan multiple sclerosis. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati reaksi alergi yang parah. Mekanisme kerja obat ini adalah dengan mengurangi zat pemicu peradangan dalam tubuh. Methylprednisolone tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi dengan dosis tablet yang terdiri dari 4 mg, 8 mg, dan 16 mg, sedangkan dosis injeksi adalah 125 mg dan 500 mg. Harga dari methylprednisolone tablet adalah sekitar Rp 3.300 - 12.400 per strip, sedangkan harga dari methylprednisolone injeksi berbeda-beda tergantung merek dan produsennya. Obat ini hanya digunakan dalam waktu relatif singkat untuk mengobati gangguan endokrin seperti insufisiensi adrenokortikal kronik dan akut primer, tiroiditis nonsupuratif, hiperkalsemia yang berhubungan dengan neoplasma, atau sarkoidosis. Dosis methylprednisolone untuk dewasa adalah sekitar 24 mg pada hari pertama, kemudian turun menjadi 20 mg pada hari kedua, 16 mg pada hari ketiga, 12 mg pada hari keempat, 8 mg pada hari kelima, dan 4 mg pada hari keenam. Namun, dosis dapat berbeda-beda tergantung kondisi pasien seperti pada status asthmaticus yang parah dengan dosis sekitar 40 mg untuk dewasa dan 1-4 mg/kgBB per hari selama 1-3 hari untuk anak-anak. Methylprednisolone sediaan tablet sebaiknya dikonsumsi setelah makan untuk mengurangi efek samping gastrointestinal. Sedangkan methylprednisolone sediaan injeksi harus dilarutkan dengan cairan injeksi seperti cairan salin normal atau cairan dekstrosa 5% dalam cairan salin normal. Obat ini dapat diberikan melalui bolus dan disuntikkan ke otot atau vena. Walaupun obat ini dapat membantu meredakan peradangan, penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati sesuai dengan dosis yang tepat dan setelah berkonsultasi dengan dokter. Beberapa efek samping yang dapat muncul antara lain gangguan menstruasi, gangguan pencernaan, penurunan berat badan, kenaikan tekanan darah, hingga insomnia. Oleh karena itu, segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami efek samping yang tidak diinginkan saat mengonsumsi obat ini.