kematian dursasana

kematian dursasana

Dursasana - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Dursasana adalah tokoh antagonis dalam wiracarita Mahabharata. Dia adalah adik dari Duryodana dan putra dari Destrarata dengan Gandari. Dursasana memiliki sifat yang jahat, angkuh, dan suka menghina lawan. Dia selalu menyombongkan diri dengan kekuasaan dan kekayaan yang dimilikinya. Dalam perang Kurukshetra, Dursasana mempercepat permusuhan dengan Bima, dan pada akhirnya, ia dibunuh oleh Bima pada hari ke-16. Sebelum dibunuh, Dursasana disiksa terlebih dahulu dengan kedua tangannya dipotong, dan kemudian diminum darahnya. Dalam pewayangan Jawa, Dursasana memiliki istri bernama Dewi Candramukiwati dan putra bernama Dursala. Namun, pada akhirnya, Dursasana tewas dalam perang baratayuda. Sebagai tokoh antagonis, Dursasana sering melakukan tindakan yang mengganggu perdamaian dan menghina lawan-lawannya. Dia juga terlibat dalam usaha pelecehan terhadap Dewi Drupadi, isteri kakaknya Yudistira, yang memperkeruh permusuhan antara Pandawa dan Kurawa. Namun, akhirnya ia mendapat hukuman yang pantas atas perbuatannya. Dalam Mahabharata, Dursasana menjadi contoh buruk bagi para pembaca. Dia menunjukkan bagaimana sikap angkuh dan jahat dapat membawa kehancuran pada diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya.