peti mati cina

peti mati cina

Adat Pemakaman Tionghoa (Bagian II) - TIONGHOA.INFO Peti mati tradisional Tionghoa, Siupan, beratnya sekitar 200kg dan terbuat dari kayu jati utuh yang mengkilat. Peti mati ini bisa bertahan hingga 50 tahun karena kualitasnya yang sangat baik. Dulunya, peti mati ini hanya digunakan oleh keluarga Tionghoa kaya. Pada masa berkabung, peti mati dipindahkan dari rumah dengan kepala almarhum menghadap ke depan dengan menggunakan sepotong kayu yang diikat di atas peti mati. Di China, beberapa peti mati berusia lebih dari 3000 tahun telah ditemukan tergantung di situs arkeologi. Namun, membuat peti mati gantung sangat menantang karena harus memanjat batu kapur hingga beberapa ratus kilogram barang dibawa ke atas. Sementara itu, di Indonesia, Tokopedia menyediakan daftar harga peti mati yang terbaru setiap hari. Peti mati digunakan untuk memajang atau menyimpan jenazah, baik dalam proses penguburan maupun kremasi. Beberapa peti mati juga dirancang untuk dimakamkan di atas tanah. Harga peti mati bervariasi dan bisa mencapai ratusan juta rupiah, bahkan ada yang dijual dengan harga satu miliar rupiah. Namun, di beberapa provinsi di China, penguburan jenazah dan penggunaan peti mati dilarang, dan satu-satunya cara yang diperbolehkan adalah mengkremasi jenazah. Sebelum peti mati diturunkan, te kong atau dukun turun terlebih dahulu ke liang lahat untuk memasang uang logam sebagai dasar pijakan kaki peti mati. Lalu, semua anggota keluarga minum air dari buah kelapa yang telah dibelah. Pada tahun 2015, para arkeolog menemukan 131 peti mati gantung yang berusia 1.200 tahun di China. Meskipun diketahui bahwa mereka diangkat ke tempat peristirahatan terakhir menggunakan sistem katrol dan perancah, cara mereka sampai ke sana masih merupakan misteri.