kerusuhan dayak vs madura

kerusuhan dayak vs madura

Konflik Sampit: Latar Belakang, Konflik, dan Penyelesaian - Kompas.com Konflik Sampit adalah peristiwa kerusuhan antar etnis yang terjadi pada awal Februari 2001 di Sampit, Kalimantan Tengah dan meluas ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya. Konflik ini terjadi antara suku Dayak asli dan warga migran Madura. Terdapat beberapa cerita yang menjelaskan insiden kerusuhan tahun 2001. Satu cerita mengklaim bahwa kebakaran sebuah rumah Dayak disebabkan oleh warga Madura dan kemudian terjadi pembakaran rumah-rumah di permukiman Madura oleh sekelompok anggota suku Dayak. Version lain mengklaim bahwa konflik dimulai dari tawuran pelajar antar etnis di sekolah yang sama. Kerusuhan itu kemudian mereda setelah pemerintah meningkatkan keamanan, mengevakuasi warga, dan menangkap beberapa provokator. Tragedi ini juga disebut sebagai Perang Sampit. Ribuan orang mengungsi dari daerah tersebut akibat perseteruan antarsuku yang mengerikan. Sebenarnya, perseteruan antara suku Dayak dan Madura bukan terjadi kali ini saja. Kedua suku telah bersengketa di Pulau Kalimantan sejak zaman Orde Baru, yang kemudian mencapai puncaknya pada masa Reformasi. Konflik dimulai dari persaingan antara suku Dayak dan warga Madura yang semakin agresif. Aturan-aturan baru memungkinkan warga Madura memperoleh kontrol atas banyak industri komersial di provinsi ini seperti perkayuan, pertambangan, dan perkebunan. Pada 1972, seorang gadis Dayak dikabarkan menjadi korban pemerkosaan oleh orang Madura di Palangka Raya. Kejadian ini menimbulkan dendam yang mendalam bagi Suku Dayak terhadap masyarakat Suku Madura yang tinggal di Kalimantan. Sejumlah kasus juga terjadi, seperti kasus pembunuhan oleh orang bersuku Madura pada 1982. Untuk mengenang akhir konflik, dibuatlah perjanjian damai antara suku Dayak dan Madura serta dibangun sebuah tugu perdamaian di Sampit. Meskipun konflik Sampit berakhir, penting untuk memperhatikan dan mengambil langkah untuk mencegah konflik etnis yang serupa terjadi lagi di masa depan.