tabel kebenaran logika matematika

tabel kebenaran logika matematika

Tabel Kebenaran Konjungsi, Disjungsi, Implikasi, Biimplikasi Dalam logika matematika, terdapat tabel kebenaran yang dipakai untuk melihat nilai kebenaran dari suatu premis atau pernyataan. Tabel kebenaran meliputi konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi, ingkaran, negasi konjungsi, negasi disjungsi, negasi implikasi, dan negasi biimplikasi. Konjungsi adalah sifat logika matematika yang hanya memiliki nilai benar jika kedua pernyataan p dan q benar. Contohnya, p: 3 adalah bilangan prima dan q: 3 adalah bilangan ganjil. Jika kedua pernyataan ini benar, maka nilai konjungsi akan benar. Disjungsi adalah sifat logika matematika yang bernilai benar jika salah satu atau kedua pernyataan bernilai benar. Contohnya, p: 3 adalah bilangan prima dan q: 3 adalah bilangan genap. Jika kedua pernyataan ini dihubungkan dengan disjungsi, maka nilai benar akan didapat jika pernyataan p bernilai benar. Implikasi adalah sifat logika matematika yang bernilai salah jika konklusi salah dan hipotesa benar. Contohnya, p: 10 adalah bilangan prima dan q: 10 adalah bilangan ganjil. Jika kedua pernyataan dihubungkan dengan implikasi, maka hasilnya akan salah. Biimplikasi adalah sifat logika matematika yang bernilai benar jika kedua pernyataan penyusunnya bernilai sama, baik keduanya benar atau kedua-duanya salah. Dalam logika matematika, terdapat pula notasi ingkaran yang digunakan untuk menegasikan kebenaran suatu proposisi. Jika suatu pertanyaan bernilai benar, maka ingkaran akan bernilai salah. Dalam membuat tabel kebenaran, terdapat empat operator logika yang harus dipahami, yaitu konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi. Agar lebih mudah memahami sifat-sifat logika matematika ini, tabel kebenaran dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan nilai kebenaran dari suatu premis atau pernyataan.