karomah syekh nawawi al bantani

karomah syekh nawawi al bantani

Kisah Karomah Syekh Nawawi Al-Bantani - HIDAYATUNA Syekh Nawawi Al-Bantani merupakan seorang ulama besar yang diakui dunia dan menjadi kebanggaan Indonesia. Beliau banyak menyumbang karya-karya hebat bagi khazanah dunia Islam, terutama dalam bidang fiqh, aqidah, tafsir, tasawwuf, dan ilmu-ilmu yang lain. Karomah Syekh Nawawi Al-Bantani terjadi ketika beliau berkunjung ke Jakarta dan bertemu dengan Sayyid Utsman bin Agil bin Yahya al-Alawi. Dengan sopan santun, Syekh Nawawi Al-Bantani menunjuk ke arah kiblat dan Ka'bah terlihat jelas di hadapan mereka berdua. Habib Utsman terperanjat setelah menyaksikan karomah tersebut dan ingin mencium tangan ulama asal Banten itu. Syekh Nawawi Al-Bantani dilahirkan di Tanara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten pada tahun 1230 H/1813 M dan wafat di Makkah pada tahun 1314 H/1897. Beliau menjadi ulama rujukan di Makkah dan menjadi Imam Masjidil Haram. Syekh Nawawi dikenal piawai dalam ilmu agama, terutama tentang tauhid, fiqih, tafsir, dan tasawwuf. Beliau juga memiliki keluasan ilmu yang diakui secara luas dunia internasional. Syaikh Nawawi Al-Bantani menikah dengan Nyai Nasimah dan dikaruniai 3 orang anak: Nafisah, Maryam, Rubi'ah. Beliau memiliki sejumlah kiai yang mengajarnya di Pesantren, antara lain Kiai Umar dan seorang kiai di Pesantren Cikampek yang mengetahui pesan ibunda Nawawi saat ia akan berangkat nyantri. Dalam pesantren inilah Nawawi mulai mendapat bimbingan pelajaran dari ayahnya, Kiai Umar, pada usia 5 tahun. Selain diakui sebagai ulama besar, Syekh Nawawi juga dihadiahkan karomah oleh Allah SWT. Pada suatu malam, beliau sedang dalam perjalanan dari Makkah ke Madinah dan duduk di atas 'sekedup' onta atau tempat duduk yang berada di punggung onta. Dalam kesimpulannya, Syekh Nawawi Al-Bantani adalah seorang ulama besar yang banyak menyumbangkan karya-karya hebat bagi dunia Islam. Beliau juga memiliki karomah dan diakui secara luas dunia internasional. Kisah karomahnya menjadi inspirasi bagi umat Islam untuk selalu mengamalkan ajaran agama dengan ikhlas dan tulus.