tablet tranexamic acid 500mg

tablet tranexamic acid 500mg

Tranexamic Acid: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping - HelloSehat Menurut data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tranexamic acid tersedia di Indonesia dalam bentuk tablet dan kaplet salut selaput 500 mg serta cairan injeksi 50-100mg. Dosis yang diberikan disesuaikan dengan kondisi dan penyakit yang dialami pasien. Obat ini juga digunakan untuk mengatasi darah yang sangat kental atau berdarah hebat setelah menjalani operasi atau cedera, mimisan yang berat, serta haid yang sangat banyak. TRANSAMIN merupakan obat yang mengandung Tranexamic acid atau Asam Traneksamat dalam bentuk kapsul. Obat ini digunakan untuk menghentikan perdarahan yang tidak normal, perdarahan pada area genital, peradangan, gatal-gatal pada kulit, serta nyeri pada rongga atau mukosa mulut. Trenaxa 500 Tablet digunakan untuk mengatasi perdarahan yang dihasilkan dari kondisi seperti pencabutan gigi, haid yang sangat berat, perdarahan uterus yang tidak normal, mimisan, serta operasi pada rongga mulut, prostat, atau kandung kemih. Obat ini bekerja dengan mencegah penguraian gumpalan darah yang mengakibatkan terhentinya perdarahan. Untuk consumsi obat Tranexamic acid tablet, diambil sesuai dengan instruksi dokter dan disarankan untuk tidak lebih dari yang diberikan oleh dokter. Obat ini disarankan dikonsumsi dengan atau tanpa makanan, ditelan utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan. Bila terjadi efek samping yang serius, seperti batuk darah atau nyeri pada dada, lengan kiri, atau rahang, maka segera hentikan pemakaian dan dapatkan bantuan medis. Dosis yang diberikan pada orang dewasa biasanya adalah 2 atau 3 tablet Tranexamic acid sebanyak 3 kali sehari. Dosis untuk pasien dengan masalah ginjal biasanya lebih kecil. Pemberian dosis yang lebih dari yang tertera dapat mengakibatkan penggumpalan darah pada pembuluh darah di paru-paru yang dapat berakibat fatal. Kesimpulannya, Tranexamic Acid memiliki manfaat dalam menghentikan perdarahan pada kondisi tertentu serta dosis yang diberikan disesuaikan dengan kondisi dan penyakit yang dialami pasien. Namun, pemakaian yang berlebihan dapat mengakibatkan efek samping yang serius dan harus segera dihentikan.