rumus inersia silinder pejal

rumus inersia silinder pejal

Rumus Momen Inersia dan Contoh Soal - Materi Fisika Kelas 11 Pada benda padat, momen inersia dapat dihitung dengan distribusi massa benda dikalikan dengan jarak sumbu putar. Untuk rumus momen inersia benda tegar, dapat menggunakan rumus dengan rumus momen inersia pada silinder padat, poros di sumbu simetri. Rumus momen inersia pada silinder adalah I = 1/2 x m x r^2, dengan m adalah massa silinder dan r adalah jari-jari silinder. Untuk menghitung momen inersia silinder pejal, dapat menggunakan rumus matematis dengan rumus momen inersia silinder pejal. I = momen inersia (kg.m^2), M = massa (kg), dan R = jari-jari (m). Begitu pula dengan bola, yang dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu bola pejal dan bola tipis berongga. Contoh soal pada gambar menunjukkan sebuah benda pejal berbentuk seperti kerucut yang menempel pada salah satu ujung silinder dan diputar dengan sumbu rotasi pada titik pusat silinder. Diketahui massa silinder sama dengan massa kerucut yakni sebesar 2kg, panjang silinder 0,8 meter dan jari-jari silinder 0,1 meter. Maka diperoleh rumus momen inersia dari benda tersebut dengan menggunakan rumus matematis yang sudah disebutkan di atas. Silinder pejal berjari-jari 8 cm dan massa 2 kg, sedangkan bola pejal berjari-jari 5 cm dan massa 4 kg. Jika kedua benda tersebut berotasi dengan poros melalui pusatnya maka tentukan perbandingan momen inersia silinder dan bola. Rumus momen inersia pada silinder pejal adalah I = 1/2 m.R^2, dengan m adalah massa dan R adalah jari-jari. Sedangkan pada bola pejal rumus momen inersianya adalah I = 2/5 m.R^2. Dalam contoh soal tersebut, diperoleh momen inersia silinder pejal I_s = 0.064 kg.m^2 dan momen inersia bola pejal I_b = 0.1 kg.m^2. Sehingga diperoleh perbandingan momen inersia bola dan silinder adalah I_b/I_s = 1.5625. Berikut rumus momen inersia pada benda seperti silinder pejal: I = 1/2 m.R^2. Keterangan: I adalah momen inersia (kg m^2), R adalah jari-jari silinder (m), dan m adalah massa (kg). Sedangkan pada silinder tipis berongga, rumus momen inersianya adalah I = mr^2. Begitu pula dengan bola berongga, memiliki rumus momen inersia I = 2/3 mr^2 dan bola pejal memiliki rumus momen inersia I = 2/5 mr^2. Dalam fisika, untuk menghitung kecepatan menuruni bukit pada benda pejal dapat dilakukan dengan menggunakan rumus momen inersia. Karena beda dijatuhkan dari ketinggian yang sama maka yang menentukan besar kecepatan hanyalah konstanta k. Konstanta k pada rumus momen inersia benda pejal dapat dihitung sebagai berikut: Silinder pejal = 1/2, Silinder tipis berongga = 1, Bola pejal = 2/5, dan Bola berongga = 2/3.