racun kodok bangkong

racun kodok bangkong

Kodok bangkong adalah amfibi yang hidup di air tawar seperti rawa-rawa, kolam, dan danau dengan kondisi air yang tenang. Mereka juga terdapat di daerah persawahan dan ladang yang memiliki genangan air. Nama ilmiah dari bangkong kolong atau kodok rumah adalah Bufo melanostictus Schneider. Ada beberapa nama lain yang dikenal seperti kodok buduk, kodok kerok, kodok kintel, kodok brama, dan Asian black-spined toad. Kodok ini dianggap menjijikkan karena bentuk kulit yang menyeramkan dan beberapa orang bahkan mengatakan bahwa kodok ini beracun. Di beberapa daerah, kodok beracun ini dikenal dengan nama bangkong kolong, katak Jawa, atau katak Sunda. Kodok ini berukuran sedang dengan perut gendut dan berbintil-bintil kasar. Daerah persebarannya meliputi Nepal, Pakistan, Bangladesh, India, Sri Lanka, Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja, Vietnam, Bali, Lombok, Sulawesi, dan Papua Barat. Ada banyak jenis kodok beracun lainnya di seluruh dunia seperti kodok hutan, bangkong tuli, kodok merah, dan kodok pohon ungaran. Pseudobufo subasper atau Bangkong Banyu adalah spesies kodok terbesar asal Indonesia. Ada beberapa jenis kodok yang berstatus kritis dan terancam di Indonesia, di antaranya adalah kodok merah, kodok pohon ungaran, dan Pseudobufo subasper. Beberapa jenis kodok memiliki kelenjar beracun yang digunakan untuk pertahanan, seperti racun kodok Boi Biru yang sangat kuat karena biasanya digunakan untuk memburu serangga dan hewan kecil lainnya.