dana 500 t

dana 500 t

Sederet Fakta Diungkap Risma soal Anggaran Kemiskinan Rp 500 T Dipakai untuk Rapat Menteri Sosial Tri Rismaharini menjawab pertanyaan dari anggota Komisi VIII DPR RI mengenai anggaran kemiskinan sebesar Rp 500 triliun yang dikabarkan dipakai dalam rapat di hotel. Risma menjelaskan bahwa dana tersebut sebenarnya untuk Perlindungan Sosial (Perlinsos) dan bukan untuk bantuan sosial (Bansos). Menteri Risma juga mengatakan bahwa selama memimpin Kementerian Sosial, ia selalu berhemat dalam menjalankan berbagai pekerjaan dan menampik anggapan bahwa KemenSos turut menghabiskan anggaran kemiskinan sebesar Rp 500 triliun. Namun, kabar tersebut mengundang sorotan publik dan menuai banyak kritikan. Menko Polhukam Mahfud MD bahkan mengaku marah karena dana otonomi khusus (otsus) di Papua sebesar Rp 1.000,7 triliun tidak memberikan dampak. Bahkan, di era Gubernur Papua Lukas Enembe, dana otsus mencapai Rp 500 triliun lebih, tetapi juga tidak memberikan dampak yang signifikan. Selain itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Gubernur Papua Lukas Enembe dan menyoroti dana otsus Rp 500 triliun yang tidak memberikan hasil yang diharapkan. Sedangkan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan sejumlah temuan besar, termasuk pencucian uang di koperasi yang mencapai Rp 500 triliun. Sementara itu, DANA sebagai dompet digital, dapat dimanfaatkan oleh beragam sektor dengan sistem keamanan yang terjamin, seperti verifikasi yang aman dan jaminan uang kembali 100%. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas juga mengungkapkan bahwa meskipun anggaran pengentasan kemiskinan mencapai Rp 500 triliun, dampaknya baru 0,5%. Oleh karena itu, perlu adanya reformasi birokrasi untuk meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran.