nyethe login

nyethe login

Tradisi Nyethe: Cara Orang Tulungagung Membunuh Kebosanan Sebagai daerah yang terkenal dengan julukan Seribu Warung Kopi, ngopi di Tulungagung menjadi sebuah kebiasaan bagi masyarakat Kota Marmer tersebut. Di sana, mereka tidak hanya sekadar minum kopi tetapi juga melakukan nyethe, sebuah seni melukis di atas rokok dengan menggunakan cethe (ampas kopi) yang memiliki estetika tersendiri. Budaya nyethe berawal dari kebiasaan para petani Tulungagung yang senang ngobrol dan mendiskusikan tentang hal yang berkaitan dengan pertanian sambil menyeruput secangkir kopi di warung kopi. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, nyethe menjadi semakin populer di kalangan pemuda Tulungagung dan memberikan ruang dan pusat-pusat interaksi sosial bagi kalangan pemuda. Meskipun ada studi yang menganggap nyethe sebagai kegiatan yang tidak bermanfaat, namun saat ini banyak juga yang melihat nyethe sebagai kegiatan positif yang membantu mempererat hubungan sosial, menjadi sarana refreshing, dan modus penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Nyethe telah menjadi gaya hidup di Tulungagung. Tidak heran bahwa jumlah warung kopi di kota tersebut semakin meningkat. Menggambar di atas rokok ini dinamakan 'nyethe' di Tulungagung yang berasal dari kata dasar 'Chete'. Tidak lengkap rasanya kalau ngopi tanpa 'nyethe' di Tulungagung. Sebab banyaknya orang yang nyethe, istilah cethe sendiri terkenal sebagai istilah dari Tulungagung. Dalam masyarakat Tulungagung, nyethe telah menjadi sebuah tradisi yang unik dan menjadi cara bagi orang Tulungagung untuk membunuh kebosanan. Budaya nyethe membantu menciptakan komunitas baru dan budaya yang positif di Tulungagung. Oleh karena itu, Nyethe dapat dilihat sebagai sebuah kegiatan sosial yang memiliki dampak positif bagi masyarakat Tulungagung.