pasal 338 juncto

Bunyi Pasal 338 KUHP Juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP yang Menjerat Bharada E dalam Kasus Penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat Bharada E atau Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu didakwa atas dugaan pembunuhan yang dilakukan terencana (Pasal 340 KUHP) dan pembunuhan (Pasal 338 KUHP). Namun, Bharada E dijerat hukuman yang tertuang dalam Pasal 338 KUHP Juncto pada Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP. Tindak pidana pembunuhan diatur dalam Pasal 338 KUHP lama dan baru. Pasal ini ditetapkan polisi sebagai dasar dalam menetapkan Bharada E sebagai tersangka kasus penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Juncto adalah istilah hukum yang sering digunakan dalam penerapan pasal-pasal peraturan perundang-undangan. Dalam hal ini, Bharada E disangkakan melanggar Pasal 338 tentang pembunuhan dan turut serta, yang tertuang dalam Pasal 338 jo 55 dan 56 KUHP. Penggunaan Pasal 338 juncto Pasal 55 dan 56 KUHP terhadap Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu didasarkan pada keterangan para saksi dan alat bukti. Bunyi Pasal 338 KUHP adalah sebagai berikut: “Barangsiapa dengan sengaja membunuh orang lain, diancam karena pembunuhan dengan hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling lama dua puluh tahun.” Sementara Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP berisi tentang pengaturan hukuman bagi penjahat yang melakukan tindak pidana. Dalam kasus Bharada E, Pasal 338 jo 55 dan 56 KUHP digunakan sebagai dasar untuk menjerat pelaku dengan hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling lama dua puluh tahun. Sedangkan Pasal subsider yang diberlakukan dalam kasus-kasus serupa adalah Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana sebagai pasal primer. Dalam perkara ini, Putri Candrawathi atau PC juga dijerat dengan pasal pembunuhan berencana. Pasal yang diberikan pada PC adalah Pasal 340 subsider 338 jo Pasal 55 jo Pasal 56 KUHP. Dalam hukum pidana Indonesia, pembunuhan terencana dan pembunuhan biasa merupakan tindak pidana yang sangat serius dan dapat diganjar dengan hukuman yang sangat berat.