pyrimethamine 25 mg

pyrimethamine 25 mg

Pyrimethamine - Manfaat, Dosis, dan Efek Samping - Alodokter Pyrimethamine adalah obat antiparasit yang tersedia dalam bentuk tablet untuk diminum. Setiap tablet yang dilapisi mengandung 25 mg pyrimethamine dan bahan-bahan tidak aktif seperti tepung jagung, pati kentang, laktosa, dan magnesium stearat. Obat ini digunakan untuk mencegah parasit tumbuh dan bereproduksi dalam tubuh. Tujuan pemberian Pyrimethamine untuk mengobati toksoplasmosis pada ibu hamil dewasa adalah 25-50 mg yang dikombinasikan dengan sulfadiazine dan leucovorin. Sedangkan tujuan pengobatan toksoplasmosis sejak lahir (toksoplasmosis kongenital) pada anak usia 2 bulan adalah dosis awal 2 mg/kgBB per hari dibagi dalam 2 jadwal konsumsi, selama 2 hari. Dosis perawatan adalah 1 mg/kgBB per hari selama 2-6 bulan. Obat Pyrimethamine tersedia dalam kemasan tablet 25 mg yang bisa dibeli dengan menggunakan resep. Dosis yang digunakan berdasarkan keluhan yang muncul pada pasien. Untuk pencegahan malaria pada orang dewasa, dosis yang diberikan adalah 25 mg, 1 kali seminggu. Namun, sejumlah efek samping obat Pyrimethamine yang umum terjadi adalah mual atau muntah, sakit perut, dan kehilangan nafsu makan. Selain itu, Pasien dengan hipersensitif dan anemia megaloblastik karena defisiensi folat tidak boleh menggunakan obat ini. Untuk penggunaan Pyrimethamine, disarankan untuk diminum sesuai petunjuk dokter, biasanya sekali atau dua kali sehari dengan makanan untuk mengurangi mual. Perlu diingat, obat Primet ini termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Namun, bagi pasien yang sedang mengonsumsi eliglustat, harus hati-hati karena Pyrimethamine meningkatkan kadar eliglustat dengan mempengaruhi metabolisme enzim hati CYP2D6. Terdapat kontraindikasi pada penggunaan kedua obat tersebut secara bersamaan. Dalam kesimpulannya, obat Pyrimethamine digunakan untuk mengobati toksoplasmosis dan mencegah malaria pada orang dewasa. Namun, sebelum mengonsumsi obat ini sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan dosis dan informasi yang tepat.