ranitidin injeksi berapa mg

ranitidin injeksi berapa mg

Ranitidine: Penggunaan, Dosis, dan Efek Samping - Hello Sehat Ranitidine adalah obat yang digunakan untuk mengobati maag dan juga sebagai terapi antirefluks. Dosis obat ini dapat bervariasi tergantung pada jenis penyakit, tingkat keparahan, dan usia pasien. Dalam mengobati ulkus duodenal dan lambung yang ringan, dosis oral ranitidine adalah 150 mg dua kali sehari atau 300 mg sebelum tidur selama 4 minggu. Untuk dispepsia atau maag, dosis oral ranitidine adalah 150 mg dua kali sehari selama 6 minggu atau 75 mg hingga 4 kali sehari. Namun, dosis ini harus sesuai dengan anjuran dokter dan penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati. Ranitidine juga tersedia dalam bentuk injeksi. Dalam kondisi ini, dosisnya adalah 50 mg diencerkan sampai 20 mL dan diberikan selama tidak kurang dari 2 menit. Ranitidine injeksi harus diberikan di bawah pengawasan medis dan sesuai dengan anjuran dokter. Efek samping penggunaan ranitidine yang bersifat ringan antara lain mual, pusing, sakit kepala, dan diare. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan ranitidine. Dosis ranitidine dosis dewasa berkisar antara 150-300 mg sekali sehari atau 150 mg dua kali sehari dan dapat diminum sebelum atau setelah makan. Dalam penggunaannya, harus diperhatikan kondisi pasien seperti lansia, ibu hamil, dan ibu menyusui. Penting juga untuk diketahui bahwa bioavailabilitas ranitidine akan menurun jika digunakan bersama dengan antasida. Ranitidine juga dapat menghambat metabolisme antikoagulan coumarin, teofilin, diazepam, dan propanolol di dalam organ hati. Dalam mengobati maag, ranitidine dapat diberikan dalam bentuk infus atau injeksi dengan dosis yang sudah ditentukan oleh dokter sesuai dengan kondisi pasien. Dosis obat ini dapat bervariasi tergantung pada jenis penyakit dan respon tubuh pasien terhadap pengobatan ini. Oleh karena itu, konsultasikanlah dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.