mbah dimyati rois

mbah dimyati rois

Biografi KH Dimyati Rois: Profil Wafatnya Tokoh Bangsa Mustasyar NU KH Dimyati Rois atau yang dikenal sebagai Abah Dim atau Mbah Dim lahir pada 5 Juni 1945 di Tegal Glagah, Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah. Beliau lahir dari keluarga berlatar belakang santri, ayahnya adalah KH Rois dan ibunya bernama Nyai Djusminah. Saudara-saudara Abah Dim di antaranya Nyai Khanifah, KH Tohari Rois, KH Masduki Rois, H Murai Rois, KH Saidi Rois, Nyai Khotijah, KH Syatori Rois, Nyai Mukoyah, dan Nyai Daroroh. KH Dimyati Rois adalah tokoh ulama teladan yang sangat sederhana dan pekerja keras. Namun pada Jumat (10/6/2022) Pukul 01.13 WIB, beliau telah meninggal dunia di Rumah Sakit Tlogorejo, Semarang, Jawa Tengah. Beliau meninggalkan kisah perjuangan hidup yang inspiratif bagi warga NU maupun masyarakat Indonesia. KH Dimyati Rois menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Al Fadllu Wal Fadlilah, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah selama belasan tahun. Setelah itu, beliau melanjutkan berguru pada Mbah Imam, pengasuh Pondok Pesantren Sarang, Rembang, Jawa Tengah kurang lebih sekitar 5 tahun. Namun beliau akhirnya kembali lagi ke Pondok Pesantren APIK, Kauman, Kaliwungu, Kendal. Mbah Dim, sapaan akrabnya, adalah seorang kiai yang alim, rendah hati, sekaligus mandiri. Orang-orang yang menjumpainya menyaksikan Mbah Dim sebagai kiai sederhana dan bijak. Akumulasi nilai dari sosok kharismatik inilah yang menempatkan Mbah Dim dihormati banyak orang, khususnya warga Nahdliyin. Sebelum beliau wafat, H Alamuddin Dimyati Rois, salah satu putra Almaghfurlah KH Dimyati Rois, menyebut bahwa Mbah Dim selalu menanyakan kapan datangnya malam Jumat. Hal tersebut menunjukkan persiapan spiritual yang dilakukan oleh beliau dalam menyongsong malam Jumat. Meninggalnya KH Dimyati Rois menjadi duka bagi seluruh warga NU dan masyarakat Indonesia. Namun, semangat perjuangan hidup beliau dapat terus dijadikan teladan dan inspirasi bagi kita semua.