dragon bsd

dragon bsd

DragonFlyBSD: DragonFly BSD DragonFlyBSD memberikan kesempatan bagi basis BSD untuk berkembang dalam arah yang berbeda dengan seri FreeBSD, NetBSD, dan OpenBSD. DragonFlyBSD termasuk sistem operasi kelas Unix yang dapat digunakan secara gratis dan bersifat open-source yang di-fork dari FreeBSD 4.8. Matthew Dillon, seorang pengembang Amiga pada akhir 1980an dan awal 1990an dan pengembang FreeBSD dari tahun 1994 hingga 2003, mulai bekerja pada DragonFlyBSD pada bulan Juni 2003 dan mengumumkannya kepada daftar surat FreeBSD pada tanggal 16 Juli 2003. DragonFlyBSD awalnya difokuskan untuk mendukung symmetric multiprocessing (SMP), atau berjalan pada beberapa processor. Pada saat pengembangan awal, ini masih hanya terlihat pada server dan cluster yang sangat kuat. Processors multicore mulai menjadi umum pada komputer pribadi. Proyek DragonFlyBSD, yang merupakan fork independen dari FreeBSD, merilis versi baru, DragonFly BSD 5.2.0, yang mencakup perbaikan untuk serangan CPU Meltdown dan Spectre, perbaikan untuk file system HAMMER2, dan percepatan grafis yang lebih baik. DragonFlyBSD 6.4 adalah versi terbaru dari seri rilis 6.x. Versi ini memiliki dukungan hardware untuk tipe-2 hypervisor dengan NVMM, driver amdgpu, kemampuan eksperimental untuk remote-mount volume HAMMER2, dan banyak perubahan lainnya. DragonFlyBSD adalah sistem operasi Unix berbasis 4.4BSD-Lite untuk arsitektur AMD64 (x86_64). DragonFlyBSD memiliki sejarah "rethinking" subsistem dan proses Unix-like secara berkelanjutan guna membuatnya lebih efisien. Matthew Dillon, pendiri DragonFlyBSD, mempelajari cara kerja sistem operasi pada AmigaOS dan masih aktif hingga saat ini dalam proyek DragonFlyBSD. Dillon memiliki pandangan ahli tidak hanya tentang BSD tetapi juga tentang Linux dan open source secara umum. DragonFlyBSD adalah fork dalam jalur pengembangan BSD, memberikan kesempatan bagi basis BSD untuk berkembang dalam arah yang sama sekali berbeda dari FreeBSD-5 series. Note: Artikel ini telah melakukan filter terhadap karakter emoji dan karakter Unicode empat byte agar dapat diubah menjadi teks dalam Bahasa Indonesia.