suntikan im berapa derajat

suntikan im berapa derajat

Injeksi Intramuskular IM (Pengertian, Tujuan, Lokasi, Indikasi ...) Injeksi Intramuskular atau disingkat IM merupakan salah satu cara pemberian obat menggunakan jarum suntik yang dimasukkan ke dalam otot tertentu. Injeksi ini biasanya diberikan pada otot pantat atau paha dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti memberikan vaksinasi, antibiotik, insulin pada pasien diabetes, serta obat pereda nyeri. Untuk memberikan suntikan IM, posisikan pasien dalam kondisi telentang atau duduk, lalu cari titik temu antara trokanter terbesar dan kondilus femur lateral. Bagian otot yang dapat disuntikkan terletak di 1/3 tengah dan aspek anterolateral paha. Volume suntikan biasanya berkisar antara 1-5 ml, namun untuk bayi, volume biasanya hanya 1-3 ml. Suntikan IM juga dapat diberikan pada bagian ventrogluteal, di mana posisi pasien berbaring miring atau telentang dengan lutut atau panggul miring dengan tempat yang disuntik ditekuk. Agar dapat memberikan suntikan dengan baik, penting untuk memahami mekanisme di balik penyuntikan dan tiga bagian utama dari alat suntik, yaitu jarum, tabung, dan pengisap. Injeksi intramuskular memiliki keuntungan dalam mempercepat efek obat, namun juga memiliki risiko komplikasi yang perlu diperhatikan, seperti nyeri, bengkak, dan kemerahan pada area yang disuntik. Komplikasi yang lebih serius dapat terjadi pada kasus yang jarang terjadi, seperti fibrosis otot, abses di tempat suntikan, kontraktur otot, gangren, dan cedera saraf. Suntikan IM juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah seseorang memiliki alergi terhadap suatu zat atau tidak. Tes sensitivitas alergen dapat dilakukan melalui injeksi intradermal, yaitu penyuntikan ke dalam jaringan kulit dengan sudut 15-20 derajat. Dalam memberikan injeksi IM, penting untuk memperhatikan ukuran jarum yang digunakan. Untuk dewasa, jarum dengan panjang sekitar 1-1,5 inci umumnya cukup digunakan, namun tidak ada patokan khusus untuk ukuran yang harus digunakan. Suntikan insulin pada pasien diabetes juga dapat dilakukan melalui injeksi subkutan ke dalam jaringan lemak. Penyuntikan ini memiliki kelebihan yaitu absorpsi yang lambat, namun juga kelemahan yaitu jumlah obat yang diberikan harus sedikit. Oleh karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk mengetahui cara penyuntikan insulin yang baik dan benar untuk mengendalikan kadar gula darah secara optimal dan mencegah komplikasi. Dalam melakukan injeksi subkutan, selain alat suntik dan obat, juga perlu memperhatikan dosis steril obat atau vaksin yang akan diberikan, serta memastikan ujung jarum yang digunakan steril. Melakukan injeksi dengan benar dapat melindungi pasien, orang yang menyuntik, serta lingkungan sekitar.