perang suku dayak dan madura

perang suku dayak dan madura

Konflik antara suku Dayak dan warga migran Madura di Kalimantan Tengah terjadi akibat persaingan dalam aspek ekonomi. Konflik ini dikenal sebagai Perang Sampit, yang melibatkan tindakan-tindakan brutal terhadap suku Dayak yang dipicu dendam dari kasus pemerkosaan terhadap seorang gadis Dayak pada 1972. Pada 18 Februari 2001, konflik yang pecah di Sampit menyebabkan enam orang tewas, 12 rumah terbakar, dan ratusan ternak mati. Kerusuhan ini sulit dikendalikan karena militer dan polisi kesulitan mengontrol situasi. Konflik mereda setelah pemerintah meningkatkan keamanan dan menangkap sejumlah provokator. Perang antar-etnis ini menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia, menyebabkan sedikitnya 500 orang tewas dan 100.000 orang mengungsi.