tayer

tayer

Al Tayer Group of Companies, Uni Emirat Arab | Otomotif, Ritel, Real Estate ... Al Tayer Group merupakan portofolio bisnis yang beragam di sektor Otomotif, Ritel, Real Estate, dan Venture di Timur Tengah. Grup ini memiliki 80 merek yang diwakili, lebih dari 8.000 karyawan, dan pengalaman selama 40 tahun. Selama periode tersebut, Dubai's Roads and Transport Authority (RTA) telah melakukan beberapa proyek infrastruktur yang berhasil menghemat 262 miliar Dirham menurut keterangan dari Mattar Al Tayer, Direktur Jenderal RTA. Grup Al Tayer merupakan perusahaan holding swasta yang didirikan pada tahun 1979. Saat ini, grup ini beroperasi di 6 negara di Timur Tengah, termasuk hampir 200 toko dan 23 showroom di beberapa pasar di Timur Tengah. Perusahaan ini berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab dan memiliki hampir 9.000 karyawan. Selain itu, Tayēr + Elementary juga menjadi salah satu perusahaan di bawah naungan Al Tayer Group. Tayēr + Elementary adalah grup super bartender Monica Berg dan Alex Kratena. Tayēr + Elementary bukan hanya sekedar sebuah bar, tetapi juga merepresentasikan filosofi bartending bagi para bartender. Mulai dari cocktail musiman yang didominasi oleh bahan-bahan alami, teknik modern yang berwawasan lestari yang mendukungnya, hingga stasiun bar tempat minuman dibuat yang menjadi spesialisasi mereka. Al Tayer juga mengungkapkan bahwa data hub terintegrasi Moro dari Dewa merupakan pusat data terbesar di dunia yang ditenagai oleh energi matahari di Taman Surya Mohammed bin Rashid Al Maktoum, menurut Guinness World Records. Hal ini juga dilengkapi dengan adanya digital twins jaringan energi, yang menggunakan simulasi waktu nyata untuk menganalisis dan meningkatkan energi. Satu lagi produk yang dijual oleh Al Tayer Group adalah Tire Changer, yang merupakan produk alat ganti ban yang lengkap dengan harga yang terjangkau. Bagi pelanggan baru, akan ada promo bebas ongkos kirim serta penawaran cicilan 0%. Pelanggan juga bisa mengakses situs online perusahaan untuk melakukan pembelian. Terakhir, sosok Mr. Tayer diangkat dalam sebuah artikel oleh Jean Houston. Dalam kisah tersebut, Mr. Tayer diketahui selalu berlari dari rumah ke sekolah untuk menghilangkan kesedihannya akibat perpisahan kedua orangtuanya ketika masih berusia 14 tahun.