dewa tertinggi cina kuno

dewa tertinggi cina kuno

Dewa dalam Mitologi China - Bolong Dalam mitologi Tiongkok kuno, terdapat banyak cerita tentang dewa, yang dipuja oleh masyarakat sebagai simbol nilai moral tertentu. Salah satu dewa tertinggi dalam kepercayaan itu adalah Dewa Shang Ti atau dewa langit. Dewa-dewi lain yang dipuja oleh masyarakat pada saat itu adalah Nuwa, Feng-pa, Lhei-Shih, dan Thai-Shan. Sistem pemerintahan yang lazim digunakan di era itu adalah sistem dinasti. Masyarakat juga menghormati kekuatan gaib lainnya seperti kekuatan alam dan arwah leluhur. Khususnya, Dewa Bolong memiliki kisah dan karakter yang berbeda dari dewa-dewa lainnya. Tercatat dalam Shan Hai Jing, Dewa Bolong adalah dewa air dan merupakan dewa utama suku Miao. Ia dikenal sebagai dewa penyihir yang memiliki kekuatan melihat masa lalu dan masa depan. Menurut legenda, Bolong awalnya adalah seorang raja yang kejam, tetapi kemudian berubah menjadi dewa setelah ia diberi hukuman oleh dewa tertinggi. Ia menjadi lembut hati dan mulai membantu orang-orang yang mempersembahkan korban kepadanya. Dalam kisah lain, Bolong dikenal sebagai dewa perburuan. Ia bertanggung jawab atas memberikan kesuksesan dalam mencari makanan untuk suku Miao. Orang-orang meyakini bahwa jika mereka berdoa dan mempersembahkan korban kepada Bolong, mereka akan mendapatkan hasil buruan yang melimpah. Selain itu, Bolong juga dianggap sebagai pelindung anak-anak dan kesuburan. Dalam cerita mitologi, Dewa Bolong sering digambarkan sebagai sosok tua dengan janggut panjang dan seringkali ditemani oleh seekor ular besar. Orang-orang meyakini bahwa ular itu adalah wujud asli Bolong dan ia dapat berubah bentuk menjadi manusia atau hewan kapan saja. Dewa Bolong tetap dipuja oleh masyarakat Tiongkok hingga saat ini.