masuknya bangsa eropa ke nusantara

masuknya bangsa eropa ke nusantara

Sejarah Latar Belakang Kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia - Tirto.ID Sejarah mencatat, bangsa Barat menjelajah ke belahan bumi lain sejak abad ke-15 Masehi, termasuk sampai ke Nusantara atau Indonesia. Penjelajahan samudera oleh orang-orang Eropa ini kemudian menjadi penaklukan dan penjajahan atau kolonialisme bahkan imperialisme. Ternyata, dulu itu bangsa Eropa berkunjung ke Indonesia untuk membeli rempah-rempah. Ada info sejarahnya, nih! Jadi, sekitar tahun 1400-an, bangsa Eropa itu menggunakan rempah-rempah sebagai kebutuhan hidup mereka. Kedatangan bangsa Eropa ke Nusantara diawali dengan datangnya Portugis pada abad ke-16. Setelah Portugis, Belanda turut datang ke Nusantara, kemudian diikuti beberapa negara lain, seperti Inggris dan Spanyol. Kalau dilihat dari cerita sejarah, Portugis sebagai bangsa Eropa tiba di Indonesia pada tahun 1511. Pada saat bangsa Portugis lagi main-main ke wilayah Kepulauan Nusantara, dari tahun 1512 sampai 1575, yang ada tuh: Kesultanan Aceh, Kesultanan Demak, Kerajaan Sunda (Pajajaran), Kesultanan Banten, Kesultanan Gowa, dan sebagainya. Meski bangsa Eropa menempuh jalur berbeda, mereka akhirnya sampai di daerah penghasil rempah-rempah, termasuk Indonesia. Bahkan pada perkembangannya bangsa Eropa mampu menjadikan Indonesia sebagai koloninya. Sejarah kedatangan bangsa Spanyol dan Portugis ke Indonesia terjadi pada sekitar abad ke-16 Masehi. Maksud awal dua bangsa Eropa itu ke Nusantara adalah mencari dunia baru penghasil rempah-rempah. Sedangkan James Cook sampai ke Batavia tahun 1770, setelah dari Australia. Peradaban Bangsa Eropa memiliki pengaruh yang besar dalam sejarah Indonesia. Bangsa Eropa yang terkenal karena kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, sebelumnya juga mengalami masa-masa sulit dan tertinggal dibanding bangsa lain. Tujuan penting kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia adalah untuk memperoleh kekayaan (gold) dan menyebarkan agama (gospel), serta memperoleh kejayaan (glory). Kejayaan ini dapat berbentuk kekuasaan atas wilayah jajahan, serta pengaruhnya bagi kerajaan katolik di kawasan Eropa.