putaran bumi

putaran bumi

Rotasi Bumi: Pengertian, Waktu, dan Akibatnya - Detikcom Rotasi Bumi adalah gerakan Bumi pada poros atau sumbunya. Bumi bergerak dari arah barat ke timur atau berlawanan arah mengikuti arah jarum jam. Namun, meskipun Bumi bergerak, makhluk hidup di dalamnya tidak bergerak karena adanya gaya gravitasi bumi. Rotasi Bumi yang konstan membuat siang dan malam bergantian serta menimbulkan pergantian waktu secara global. Putaran Bumi terjadi ketika Bumi berputar pada sumbunya sendiri. Bumi berputar ke arah timur dan terlihat berputar melawan arah jarum jam jika dilihat dari Bintang Utara Polaris. Setiap 23 jam, 56 menit, dan 3,5 detik, Bumi melakukan satu putaran mengelilingi paksinya sendiri. Bumi berputar karena terbentuk dari piringan gas dan debu yang berputar mengelilingi matahari yang baru terbentuk. Dalam piringan yang berputar, potongan-potongan debu dan batu saling menempel dan membentuk Bumi. Seluruh planet menyelesaikan satu putaran 360° kurang dari 24 jam, yang berarti bahwa seseorang di khatulistiwa, sebagai jarak terjauh dari pusat Bumi, bergerak dengan kecepatan 1676 kilometer per jam (1042 mil per jam). Namun, semakin tinggi garis lintang seseorang, semakin lambat bergerak karena Bumi yang berputar. Waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengelilingi Matahari disebut kala revolusi Bumi. Waktu yang diperlukan Bumi untuk menyelesaikan satu putaran adalah 365 ¼ hari atau satu tahun. Peristiwa rotasi Bumi mengelilingi Matahari mempengaruhi kehidupan di bumi. Salah satunya adalah adanya perubahan cuaca dan iklim, terjadinya gempa bumi, serta terbentuknya hari dan malam secara bergantian. Dengan adanya rotasi Bumi, orbit geostasioner terbentuk pada ketinggian 35.786 kilometer di atas khatulistiwa, di mana objek yang berada dalam orbit tersebut akan terlihat diam oleh pemerhati dari permukaan Bumi. Meskipun kecepatan putaran Bumi konstan, sekitar setiap 100 tahun, Bumi membutuhkan beberapa milidetik atau lebih untuk menyelesaikan satu putaran. Hal ini mengakibatkan waktu yang dibutuhkan Bumi untuk menyelesaikan satu putaran naik atau turun sepersekian milidetik setiap harinya. Dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Ketua Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Oesman Sapta Odang (OSO) mengatakan bahwa kemenangan hanya dengan satu putaran sulit diraih oleh kandidat dari koalisi partai lain yang tidak diusung oleh Partai Hanura.