rtpcr

rtpcr

Reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) adalah teknik laboratorium yang menggabungkan transkripsi balik RNA menjadi DNA (dalam konteks ini disebut DNA komplementer atau cDNA) dan pelipatan target DNA tertentu dengan menggunakan reaksi rantai polimerase (PCR). [1] Teknik ini digunakan terutama untuk mengukur jumlah RNA tertentu. RT-PCR (reverse transcription-polymerase chain reaction) adalah teknik yang paling sensitif untuk deteksi dan kuantitasi mRNA. Pelajari tentang kelebihan, kimia, metode pengukuran, dan instrumen dari real-time RT-PCR, serta teknik end-point dari RT-PCR. Real time RT-PCR adalah metode turunan nuklir untuk mendeteksi keberadaan materi genetik spesifik pada setiap patogen, termasuk virus. Hal ini memungkinkan para ilmuwan melihat hasil hampir seketika sementara proses masih berlangsung, dan merupakan salah satu metode yang paling akurat dan sensitif untuk mendeteksi virus COVID-19. Pelajari lebih lanjut tentang cara kerjanya, mengapa berbeda dengan PCR, dan apa hubungannya dengan teknologi nuklir. Tes PCR mendeteksi bahan genetik dari patogen atau sampel sel abnormal. Tes ini dapat mendiagnosis penyakit menular, menemukan perubahan genetik, dan mengidentifikasi jumlah sel kanker yang sedikit. Pelajari bagaimana cara kerjanya, bagaimana persiapan yang harus dilakukan, dan apa yang bisa diharapkan dari artikel ini. Reverse transcription-polymerase chain reaction (RT-PCR) adalah metode in vitro yang sensitif dan memiliki peran penting dalam ilmu kedokteran dan biomaterial. RT-PCR digunakan untuk mendeteksi dan membandingkan tingkat mRNA dan protein permukaan (Leong et al., 2007; Wang and Brown, 1999). PCR dapat dilakukan dalam waktu nyata dan end-point PCR. Oleh karena itu, teknik pemeriksaan ini disebut juga dengan RT-PCR (reverse-transcriptasepolymerase chain reaction). Jadi, tidak perlu bingung membedakan antara PCR dengan RT-PCR karena pada dasarnya kedua prosedur tersebut sama. Hanya saja, pada pemeriksaan RT-PCR terdapat prosedur tambahan di awal pemeriksaannya, yaitu dengan mengubah RNA menjadi DNA. Reverse transcriptase polymerase chain reaction, RT-PCR, adalah jenis teknik PCR yang mengamplifikasi RNA secara enzimatik secara in vitro. Ini adalah satu-satunya jenis PCR yang dapat mengamplifikasi RNA. Ini menggunakan enzim transkripsi balik selain komponen dasar lain dari PCR. Pertama, sampel RNA diubah menjadi DNA komplementer (cDNA) . Tes PCR untuk mendiagnosis COVID-19 dimulai dengan pengambilan sampel dahak, lendir, atau cairan dari nasofaring, orofaring, atau paru-paru pasien yang diduga terinfeksi virus Corona. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengusap (swab) hidung dan tenggorokan selama sekitar 15 detik. Reaksi berantai polimerase transkripsi-balik multiprima (RT-PCR multiprima) mendeteksi ekspresi mRNA gen laten pada biopsi jaringan tumor, kultur sel, dan darah secara sensitif. Secara simultan, teknik ini mendeteksi ekspresi mRNA EBV seperti EBNA1, EBNA2, LMP1, LMP2A, LMP2B, BZLF1, BARTs, dan U1A snRNP. Realtime PCR atau sering disebut dengan quantitative PCR (qPCR) adalah metode biologi molekuler berbasis reaksi polimerase yang mendeteksi amplifikasi…