kehidupan nelayan pemburu paus

kehidupan nelayan pemburu paus

Kehidupan Nelayan Pemburu Paus di Desa Lamalera, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, adalah tentang kehidupan masyarakat nelayan tradisional yang sangat bergantung pada laut. Mereka telah mewarisi tradisi berburu paus semenjak zaman nenek moyang mereka. Paus sperma menjadi buruan utama masyarakat Lamalera, yang dikenal dengan sebutan koteklema. Namun, saat ini populasinya terancam dan masuk dalam daftar satwa berstatus rentan menurut Daftar Merah IUCN 2018. Meskipun demikian, berburu paus masih menjadi bagian dari tradisi masyarakat Lamalera. Berbeda dengan di Jepang, di mana mereka berburu paus dalam skala besar dan dengan menggunakan perlengkapan modern, masyarakat Lamalera berburu paus dengan cara tradisional. Para nelayan melakukan pemantauan dari bibir pantai dan dari atas bukit, sambil melakukan kegiatan lainnya seperti memperbaiki jala, menganyam atap perahu dari daun lontar, memasak, atau membaca buku. Ketika mereka melihat paus yang layak ditangkap, para nelayan akan segera bersiap melaut untuk mengamati jenis dan umur paus tersebut. Setelah itu, mereka memanggil perahu-perahu lain untuk mendekat dan menangkap paus tersebut. Meskipun kontroversial, berburu paus masih menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Lamalera yang sangat bergantung pada laut.