seorang pemain sepak bola dinyatakan off side jika

Bagaimana Seorang Pemain Sepak Bola Dinyatakan Offside? - Kompas.com Aturan offside dalam sepak bola bertujuan agar pemain, terutama penyerang, tidak bisa berada di posisi yang menguntungkan untuk mencetak gol dengan cara berada di daerah garis belakang lawan. Seorang pemain dinyatakan offside jika setiap bagian dari kepala, badan, atau kaki berada di setengah lapangan lawan (tidak termasuk garis tengah) atau lebih dekat ke garis gawang lawan dibandingkan bola dan pemain kedua terakhir yang bertahan. Contoh pemain yang telah berada dalam posisi offside adalah megabintang sepak bola. Aturan offside ini sudah menjadi bagian dari "Laws of the Game" oleh IFAB. Dalam aturan tersebut disebutkan bahwa seorang pemain menyerang berada lebih dekat dengan garis gawang tim lawan daripada bola dan pemain kedua terakhir adalah lawan. Aturan offside ini telah mengalami beberapa revisi sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1863. Pada awalnya, seorang pemain akan dianggap offside jika ada tiga pemain lawan yang berada di depannya, termasuk penjaga gawang. Kemudian pada tahun 1925, aturan offside diubah sehingga seorang pemain dinyatakan offside jika setiap bagian dari kepala, badan atau kakinya berada di posisi mendahului pemain bertahan lawan. Dalam peraturan FIFA nomor 11, dinyatakan bahwa seorang pemain bola akan dinyatakan dalam posisi offside jika berada lebih dekat ke garis gawang lawan dibandingkan dengan bola dan pemain bertahan kedua yang merupakan lawan. Namun, dalam Law of the Game edisi musim 2022/2023 yang dirilis oleh IFAB, seorang pemain akan dianggap offside jika bagian apapun dari kepala, badan, atau kakinya berada di wilayah lawan (tidak termasuk garis tengah) dalam posisi bola aktif. Dalam pertandingan sepak bola, offside sering digunakan sebagai taktik untuk menjebak lawan. Namun, bagi pemain yang dinyatakan offside, perlu melakukan perbaikan sehingga tidak lagi berada dalam posisi yang melanggar aturan offside.