usg 4d down syndrome

Apakah Hasil USG bisa Mendeteksi Janin Down Syndrome? Ini Faktanya - Haibunda.com Sindrom Down atau trisomi 21 bisa terdeteksi selama kehamilan melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG). Pemeriksaan ini berpotensi untuk mendiagnosis ketidaksempurnaan janin dan melihat karakteristik bayi yang berpotensi memiliki sindrom Down. Meski begitu, perlu diingat bahwa pemeriksaan USG bukanlah baku emas dalam mendiagnosa sindrom Down, dengan tingkat ketepatan sekitar 50% - 70%. Tes USG atau ultrasonografi bisa digunakan untuk mendeteksi potensi sindrom Down pada janin. Caranya dengan menghitung ketebalan tengkuk janin apakah kurang atau lebih dari 3 milimeter. Jika lebih dari 3 milimeter, bisa jadi ada potensi sindrom Down. Dokter juga sudah bisa mendeteksi kemungkinan sindrom Down pada janin dalam kandungan melalui hasil USG di trimester pertama. Dalam tes USG ini, dokter akan mengukur ketebalan cairan yang terletak di belakang leher bayi. Selain itu, tes screening untuk mendeteksi sindrom Down pada janin biasanya melibatkan tes darah, analisis DNA, dan pemeriksaan amniosentesis. Serangkaian pemeriksaan risiko sindrom Down ini juga disebut tes gabungan dan bisa dilakukan pada usia kehamilan 11-15 minggu. Kualitas alat USG 4D yang begitu baik juga dapat digunakan untuk mendeteksi kelainan sedini mungkin dan mencapai tingkat kesuksesan mencapai 85%. Terutama pada usia kehamilan antara 11-14 minggu, alat USG 4D dapat mendeteksi sindrom Down dan kelainan kromosom. Terdapat tiga cara mendeteksi kondisi sindrom Down sejak dalam kandungan, yaitu tes amniocentesis yang dilakukan dengan cara mengambil cairan ketuban, tes USG pada trimester pertama, dan tes screening untuk mendeteksi sindrom Down pada janin. Sindrom Down atau trisomi 21 memang menjadi salah satu penyebab utama ketidakmampuan intelektual di dunia, dengan kejadian sekitar 1 dari 1.000 - 1 dari 1.100 kelahiran hidup. Meski memiliki karakteristik fisik tertentu saat lahir, Sindrom Down juga dapat mempengaruhi setiap sistem organ.