pendapatan klub liga inggris dari hak siar

Hak Siar Meningkat, Liga Inggris Diperkirakan Raup Pendapatan Rp 106 Triliun Deloitte memperkirakan Liga Premier akan menghasilkan pendapatan sebesar 5,5 miliar poundsterling atau sekitar Rp 106 triliun pada musim 2021/22, sementara musim 2022/2023 diprediksi akan mencapai 6 miliar poundsterling atau sekitar Rp 117 triliun. Hal ini disebabkan sepakbola Inggris semakin populer di seluruh dunia dan mendapat manfaat dari peningkatan hak siar internasionalnya. Hak siar Liga Inggris adalah sumber pendapatan klub terbesar, yaitu sekitar 52% dari total pendapatan sebesar 335,9 juta euro, diikuti oleh pendapatan dari komersial sebesar 308,2 juta euro atau 48%, serta pendapatan dari pertandingan senilai 0,8 juta euro atau 0%. Klub-klub Liga Inggris semakin ambisius untuk meraih keuntungan finansial yang lebih besar dari hak siar ini. Pada musim sebelumnya, Arsenal mendapatkan pendapatan sekitar 151,7 juta pounds dari hak siar dalam dan luar negeri serta iklan komersial. Klub-klub yang berpartisipasi dalam Liga Inggris semakin tergiur dengan pendapatan yang sangat menggiurkan dari hak siar ini. Penyelenggara Liga Inggris menjual hak siar per tiga tahun, dan penjualan hak siar terbesar kedua Liga Inggris adalah ke Cina dengan nilai untuk tiga tahun sekitar Rp 10,1 triliun atau 560 juta pounds. Uang itu kemudian dibagi merata ke 20 klub Liga Inggris, dengan 95% uang dari televisi mengalir ke klub. Manchester City merupakan klub Liga Primer Inggris dengan pendapatan terbesar, mencatatkan pendapatan sebesar 570 juta poundsterling pada periode 2020-2021. Klub ini mengalahkan tim tetangganya, Manchester United yang pendapatannya sebesar 494 juta poundsterling. Pendapatan klub sepak bola dari hak siar TV menjadi porsi terbesar dari laporan laba rugi klub, dan klub yang menorehkan banyak prestasi bisa mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi. Penyiar bersaing untuk mendapatkan hak untuk menyiarkan pertandingan Liga sepakbola melalui prosedur tender untuk menjadi pemegang hak resmi.