nama upacara adat keroncong

nama upacara adat keroncong

Keroncong Tugu - Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat Keroncong Tugu adalah sebuah kesenian Indonesia yang berasal dari kata "keroncong" dan "tugu". Asal usul istilah "keroncong" tidak begitu jelas sejarahnya. Alat musik utama yang menyuarakan "crong-crong" dalam keroncong adalah ukulele cuk yang berdawai tiga, dengan urutan nadanya G, B, dan E. Keroncong Tujuh Putri (KTP) terdiri dari tujuh perempuan yang mahir dalam bermusik, tidak hanya memainkan keroncong dengan tradisi pakem yang asli, tetapi juga lagu-lagu populer Indonesia dan dunia dengan gaya keroncong dalam berbagai kesempatan. Masyarakat Tugu mengenal tiga jenis musik keroncong, yaitu Keroncong Tugu, Keroncong Cavaquinho, dan Keroncong Cornelius. Keroncong Cavaquinho berasal dari Portugis yang merupakan asal muasal Keroncong Tugu. Pengaruh kebudayaan Portugis pada musik keroncong terletak pada lagu dan alat musiknya. Musik tradisional krombi juga dipergunakan sebagai pengiring upacara adat, ritual budaya, dan upacara keagamaan masyarakat. Keroncong Tugu berkontribusi pada perkembangan dan keanekaragaman kesenian Betawi. Dalam memainkan keroncong tugu, seringkali dimainkan bersamaan dengan biola, cello, gitar, mandolin, rebana, hingga triangle. Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat adalah sebuah institusi yang bertugas untuk melestarikan nilai budaya daerah Jawa Barat, termasuk di dalamnya adalah kesenian Keroncong Tugu. Institusi ini juga bertanggung jawab untuk mempromosikan dan mengembangkan kesenian dan budaya daerah agar tetap lestari dan dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.