selebrasi bola yang dilarang

selebrasi bola yang dilarang

Kontroversial, Berikut Deretan Selebrasi Terlarang karena Ada Unsur Politik Selebrasi dalam sepak bola adalah hal yang biasa. Namun, ada beberapa selebrasi yang dilarang karena membawa unsur politik. Aturan selebrasi gol tercantum dalam Pasal 12, yang menyebutkan bahwa pemain boleh melakukan selebrasi, namun tidak boleh berlebihan atau mengulur waktu yang berlebihan. Beberapa selebrasi yang dilarang di antaranya adalah selebrasi pemain West Bromwich Albion, Nicolas Anelka, yang melakukan selebrasi 'Quenelle' pada 28 Desember 2023. Selebrasi Paul Gascoigne juga dikritik karena membawa unsur politik dengan meniup seruling 'The Sash'. Selain itu, selebrasi pengangkatan tangan ala Nazi yang dilakukan oleh G. Katidis juga mendapat hukuman larangan bermain dan dilarang membela Timnas Yunani. Tak hanya itu, selebrasi pengangkatan tangan ala Nazi juga termasuk dalam lima selebrasi kontroversial di dunia sepak bola. Sebagai pemain yang mencetak gol, sebaiknya pemain menghindari selebrasi yang membawa unsur politik atau bisa memancing emosi lawan atau bahkan suporter lawan. Seiring dengan berkembangnya teknologi, selebrasi juga semakin bervariasi dan unik. Beberapa pemain seperti Shaqiri dan Xhaka melakukan selebrasi dengan membentuk 'Double Eagle' yang merupakan lambang negara Albania, tanah kelahiran mereka. Edinson Cavani juga pernah melakukan selebrasi layaknya orang yang sedang membidik menggunakan sniper. Meskipun selebrasi buka baju atau jersey setelah mencetak gol merupakan hal lumrah dalam sebuah pertandingan sepak bola, tetapi ada aturan dalam Hukum Permainan FIFA yang melarang selebrasi tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya para pemain menghindari selebrasi yang membawa unsur politik dan tetap mengutamakan sportivitas dalam bermain sepak bola.


nottinghamsitusslot978depoimu17psmslotonefizzobahasasitusudaycaramega288livepancoranspinpaitobentengfifamenangpassingppjagohoki