struktur batang tumbuhan monokotil

struktur batang tumbuhan monokotil

Struktur Batang Dikotil dan Monokotil - DosenBiologi.com Struktur batang tumbuhan dikotil dan monokotil memiliki kesamaan, yaitu terdiri atas jaringan epidermis, korteks dan stele. Namun, ada juga perbedaan antara keduanya. Pada tanaman monokotil, batang terdiri dari epidermis, jaringan dasar, dan berkas pembuluh. Tanaman monokotil tidak memiliki kambium, sehingga tidak mengalami pembesaran diameter seperti tanaman dikotil. Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri antara lain berkeping biji tunggal, memiliki berkas vaskuler yang tertutup, dan letak xilem serta floem tersebar atau tidak teratur. Contoh tumbuhan monokotil di Indonesia antara lain padi, jagung, pinang-pinangan, kelapa, pisang-pisangan, anggrek, bawang-bawangan, vanili, jahe, dan kunyit. Sementara itu, tumbuhan dikotil memiliki biji yang terbelah dalam beberapa bagian, dan batangnya dapat dikenal dari bentuk luarnya yang bercabang dan memiliki kambium sehingga dapat mengalami pertumbuhan membesar. Secara umum, batang tumbuhan merupakan bagian sumbu tumbuhan yang tegak, berada di atas tanah, dan menjadi tempat melekatnya daun dan struktur reproduktif. Ada beberapa jenis batang tumbuhan, antara lain batang basah, batang berkayu, batang rumput, dan batang mendong. Batang juga dapat tumbuh secara tegak lurus atau menggantung. Perbedaan struktur anatomi batang dikotil dan monokotil dapat dilihat dari jaringan dan berkas pengangkutnya. Tumbuhan dikotil memiliki struktur berkas pengangkut yang teratur dan lebih mudah dikenali dari bentuk luarnya yang bercabang. Sementara pada tumbuhan monokotil, berkas pengangkut tersebar luas dan bentuknya tidak bercabang. Dalam hal jaringan penyokong, tumbuhan memiliki dua jenis yaitu tulang rawan dan tulang sejati. Keduanya merupakan jaringan ikat khusus yang terdiri atas unsur sel, serabut, dan subtansi dasar. Dengan begitu, memahami struktur batang tumbuhan baik dikotil maupun monokotil dapat membantu dalam memperbaiki kualitas tanaman dan mencegah masalah pada pertumbuhannya.