pelarian 45

Berikut adalah daftar 45 orang pelarian Indonesia yang melarikan diri ke luar negeri. Mereka terlibat dalam kasus-kasus hukum di Indonesia dan berusaha menghindari hukuman dengan melarikan diri ke negara-negara lain, terutama singapura yang belum memiliki perjanjian ekstradisi dengan Indonesia. 1. Sjamsul Nursalim, terlibat dalam kasus korupsi BLBI Bank BDNI. 2. Dhani Mawardi, terlibat dalam kasus korupsi Bank JK Jakarta. 3. Benny Tjokrosaputro, terlibat dalam kasus korupsi korupsi Meikarta. 4. Basuki Hariman, terlibat dalam kasus korupsi BLBI Bank BDNI. 5. Cahyono, terlibat dalam kasus korupsi BLBI Bank BDNI. 6. Djoko Soegiarto Tjandra, terlibat dalam kasus korupsi pengurusan kredit Bank Bali. 7. Mirwan Amir, terlibat dalam kasus penggelapan dana. 8. Elviana, terlibat dalam kasus korupsi korupsi di PT Asuransi Jiwasraya. 9. Yana Zein, terlibat dalam kasus penipuan. 10. Eko Sulistiyo, terlibat dalam kasus korupsi Bank Memihak Indonesia. 11. Agus Condro, terlibat dalam kasus korupsi Bank Mandiri Jakarta. 12. Gatot Pujo Nugroho, terlibat dalam kasus korupsi Jasa Raharja. 13. Guspardi Gaus, terlibat dalam kasus korupsi PT. Asuransi Jiwasraya. 14. Hendry Saputra, terlibat dalam kasus korupsi PT. Asuransi Jiwasraya. 15. Harry Prasetyo, terlibat dalam kasus korupsi PT. Asuransi Jiwasraya. 16. Heru Hidayat, terlibat dalam kasus korupsi PT. Asuransi Jiwasraya. 17. Samsul Hadi, terlibat dalam kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya. 18. Syahmirwan, terlibat dalam kasus korupsi PT. Asuransi Jiwasraya. 19. Joko Soegiarto Tjandra, terlibat dalam kasus korupsi Bank Bali. 20. Septi Peni Wulandani, terlibat dalam kasus korupsi PT. Asuransi Jiwasraya. 21. Tama Rasya, terlibat dalam kasus pembobolan dana nasabah Bank BRI. 22. Tomy Winata, terlibat dalam kasus korupsi Meikarta. 23. Triwijanarko, terlibat dalam kasus korupsi BLBI Bank BDNI. 24. Willy Tjandra, terlibat dalam kasus penggelapan dana. 25. Yansen Tjoe, terlibat dalam kasus korupsi PT. Asuransi Jiwasraya. 26. Yusuf Hamka, terlibat dalam kasus korupsi PT. Asuransi Jiwasraya. 27. Arifin Panigoro, terlibat dalam kasus korupsi SKK Migas. 28. Efendi Hidayat, terlibat dalam kasus korupsi PT. Asuransi Jiwasraya. 29. Fifi Aleyda Yahya, terlibat dalam kasus penipuan. 30. Fredrich Yunadi, terlibat dalam kasus suap. 31. Hartawan Aluwi, terlibat dalam kasus korupsi PT. Asuransi Jiwasraya. 32. Herman Hidayat, terlibat dalam kasus korupsi Bank DKI Jakarta. 33. Ihsan Yunus, terlibat dalam kasus korupsi Jasa Raharja. 34. Ina Nadeak, terlibat dalam kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya. 35. Irawan Soejono, terlibat dalam kasus korupsi PT. Asuransi Jiwasraya. 36. Johannes Kotjo, terlibat dalam kasus korupsi pengadaan mesin PLTU Riau-1. 37. Kivlan Zen, terlibat dalam kasus makar. 38. Lucio Tan, terlibat dalam kasus pajak. 39. Mukhtar Abduh, terlibat dalam kasus korupsi Bank Mandiri Jakarta. 40. Pradipta Mulya, terlibat dalam kasus korupsi PT. Masterson Industries. 41. Rachmat Kaimuddin, terlibat dalam kasus korupsi PT. Asuransi Jiwasraya. 42. Rasyid Malik, terlibat dalam kasus penipuan. 43. Sudirman Said, terlibat dalam kasus korupsi proyek PUPR. 44. Andi Agustinus, terlibat dalam kasus korupsi KTP elektronik. 45. M Jasin, terlibat dalam kasus korupsi proyek PUPR. Banyak dari pelarian ini mendapat bayaran lebih tinggi daripada gaji rata-rata nasional di negara tempat mereka berlindung. Namun, mereka harus hidup dalam eksistensi ilegal dan merasa terasing dari keluarga dan teman-teman mereka di tanah air. Tindakan pelarian dari hukum adalah tindakan melanggar hukum dan akan membawa mereka ke penjara jika mereka kembali ke Indonesia.