kerusuhan sepak bola malang

kerusuhan sepak bola malang

Kerusuhan Terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang Setelah Pertandingan Sepak Bola Liga 1 Pada tanggal 1 Oktober 2022, terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur setelah pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya berakhir dengan skor 2-3. Kerusuhan ini menyebabkan lebih dari 127 orang tewas dan lebih dari 180 orang lainnya masih dalam perawatan. Dari jumlah korban tersebut, dua di antaranya adalah anggota Polri. Kronologi kejadian dimulai saat Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya, sehingga sekitar 3.000 pendukung Arema masuk ke lapangan dengan menggunakan senjata seperti pisau, tongkat, botol, kembang api, dan bahkan pedang. Kerusuhan ini merupakan bencana sepak bola terburuk kedua di dunia setelah peristiwa di Estadio Nacional, Lima, Peru pada tahun 1964 yang menewaskan lebih dari 300 orang. Tragedi ini membuat Presiden Jokowi memerintahkan Kapolri, PSSI, dan Menpora untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan menghentikan sementara pelaksanaan Liga 1 selama evaluasi pertandingan sepak bola masih berlangsung. Selain itu, para suporter dan masyarakat Arema memperingati korban dengan cara menabur bunga dan berdoa bersama. Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang menjadi salah satu tragedi kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia, yang menyebabkan meninggalnya 252 penggemar sepak bola dan lebih dari 300 orang terluka dari 9 tim sepak bola yang berbeda, termasuk Timnas Indonesia, Persija, Persib, PSIS, Persita, dan PSMS. Hal ini mengingatkan kita betapa pentingnya keamanan penonton dalam pertandingan sepak bola.