akar dikotil mikroskop

akar dikotil mikroskop

Materi 15. Anatomi Tumbuhan (Pengamatan Mikroskop Organ Akar Dikotil dan Monokotil) Pengamatan mikroskop pada anatomi organ akar tumbuhan dikotil dan monokotil serta jaringan penyusunnya (jaringan dasar, pelindung dan pembuluh) menunjukkan perbedaan secara mikroskopis pada 3 bagian. Pada akar dikotil, xylem pada akar memiliki bentuk hamper menyerupai huruf x yang berwarna gelap dengan floem di bagian luar yang berwarna terang. Dikotil juga memiliki epidermis, korteks dan stele dengan korteks yang bisa berkembang baik atau tidak nyata. Sementara itu, struktur dan susunan berkas vaskuler terutama membedakan batang dikotil dan monokotil. Berkas vaskuler tersebar pada monokotil yang termasuk juga pada empulur sehingga tidak ada batas yang jelas antara korteks dan empulur. Struktur akar tumbuhan dikotil terdiri dari bagian epidermis, korteks endodermis dan silinder pusat "stele". Akar pertama pada tumbuhan berbiji berkembang dari mesristem apeks di ujung akar embrio dalam biji yang berkecambah. Pada praktikum anatomifisiologi tumbuhan, dilakukan observasi menggunakan preparat awetan yang disiapkan dari berbagai jenis tumbuhan seperti akar dan batang monokotil Zea mays, batang dikotil Arachis hypogea, dan akar dikotil Helianthus sp. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop dari perbesaran lemah hingga kuat untuk mempelajari sistem jaringan pada batang dan akar dikotil dan monokotil, tipe berkas, ikatan pembuluh pada akar, batang dan daun, perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil, serta jaringan-jaringan penyusun pada tumbuhan. Secara umum, struktur anatomi akar tumbuhan tersusun dari jaringan epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, empulur, hingga sistem berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Perbedaan struktur anatomi akar tumbuhan dikotil dan monokotil terlihat pada susunan sel gabus, kortek, perisikel, floem, floem intraselular, sel inti, dan kanal laticiferous. Dalam pengamatan yang dilakukan pada akar tua Helianthus annus, ditemukan bagian-bagian jaringan penyusun yang terdiri dari jaringan dasar seperti parenkim dan sklerenkim. Tumbuhan Helianthus annus memiliki sistem perakaran tunggang (dikotil) dan pada pengamatan irisan melintang akar terlihat jalannya jaringan yang menyertai pengaturannya dengan baik dari pinggiran ke tengah. Dalam praktikum ini, peserta juga mempelajari cara menggunakan alat seperti mikroskop cahaya, kaca objek, kaca penutup, dan pinset anatomi runcing untuk melakukan pengamatan jaringan dasar. Mempelajari anatomi tumbuhan sangat penting untuk memahami struktur dan fungsi tumbuhan yang lebih baik.