dongeng bidadari pelangi

dongeng bidadari pelangi

4+ Kisah Anak Hujan dan Pelangi yang Bermakna - Kisah Web "Pernahkah kamu melihat bidadari di pelangi?" tanya ayahku, dan aku menjawab bahwa dongeng tentang hal itu pernah aku baca. tapi ayahku kemudian menjelaskan bahwa itu hanya dongeng dan tidak nyata. Pelangi terbentuk ketika sinar matahari mengenai tetesan air kecil saat hujan berhenti. Di satu sore, Jafar Sidik duduk di sebuah batu di pinggir telaga dan melihat cahaya berwarna-warni yang seperti pelangi. Cahaya itu semakin besar dan tiba-tiba terlihat tujuh bidadari terbang di atas pelangi menuju telaga. Namun, saat mencoba mencari bidadari di ujung pelangi yang tengah mandi, ia malah menemukan bahwa ujung pelangi tersebut hanya menghujam ke perairan yang memisahkan pulau-pulau di gugusan Nusa Tenggara itu tanpa ada bidadari yang terlihat. Mungkin kita pernah mendengar dongeng tentang bidadari yang turun dari khayangan saat hujan panas turun, mereka akan turun menaikki pelangi, dan berhenti di ujung pelangi untuk mandi bersama di kali. Tapi kisah asal-usul pelangi dan bidadari itu berasal dari legenda Joko Tarub di Jawa Timur. Pemuda bernama Jaka Tarub dikisahkan mencuri selendang bidadari yang sedang mandi. Sang bidadari pun tak mampu kembali ke khayangan dan akhirnya menikah dengan si pemuda itu. Tempat mandi putri bungsu dan enam bidadari lainnya kemudian dikenal dengan telaga Bidadari. Pesan moral dari dongeng legenda ini adalah bahwa kita harus berusaha dengan cara yang baik dan sah dalam hal apapun yang kita inginkan dan tidak boleh mencuri atau mengambil milik orang lain. Selain itu, Indonesia juga memiliki kisah mitos dan legenda yang populer, seperti legenda Jaka Tarub dan Roro Jonggrang dari Jawa Tengah. Dalam cerita mitos, kepercayaan, benda gaib, roh, dewa-dewi, atau tokoh yang memiliki kemampuan ghaib sering menjadi tema cerita. Namun, pada dasarnya, kisah-kisah ini membawa pesan moral untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pelangi adalah keajaiban alam yang indah yang muncul dalam berbagai warna, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Terbentuk karena pembiasan sinar matahari oleh tetesan air yang ada di langit saat hujan berhenti. Jadi, meskipun bidadari mungkin tidak benar-benar ada di pelangi, kisah-kisah tentang hal itu dapat memberikan makna moral penting bagi kehidupan kita.