operasi naga hijau dan naga merah

operasi naga hijau dan naga merah

Naga Hijau yang Mengepung Gus Dur - NU Online Terdapat istilah operasi Naga Hijau yang digunakan dalam konteks politik Indonesia. Naga Hijau diartikan sebagai TNI dan Islam. Operasi Naga Hijau dilancarkan untuk menyulut kerusuhan yang bertujuan merusak bangsa Indonesia. Gus Dur menyebut bahwa ada lima pancingan Operasi Naga Hijau yang bertujuan mengaduk-aduk warga NU di Jatim. Tragedi ini membuat Gus Dur harus dikepung oleh Naga Hijau ketika berusaha mempertahankan independensi Nahdlatul Ulama. Pada awal dekade 1990, Presiden Soeharto mengubah haluan persekutuan politiknya dengan memanfaatkan isu dukun santet di Banyuwangi dan menganggap masyarakat Banyuwangi yang dikenal sebagai tapal kuda NU sebagai sasaran dengan motif politik. Operasi Naga Merah dan Naga Hijau terjadi pada masa ini. Tragedi juga terjadi pada Peristiwa Banyuwangi pada tahun 1998 di mana muncul ninja yang membunuh ulama, ustaz dan tokoh-tokoh agama di wilayah tersebut. NU menunjukkan kekuatan yang luar biasa sebagai kekuatan sosial yang independen dan mandiri dari hegemoni negara Orde Baru yang sangat kuat pada masa itu. Operasi Naga sendiri sebenarnya merupakan operasi militer yang dilancarkan Indonesia dalam pembebasan Irian Barat. Benny Moerdani lah yang merancang Operasi Naga ini dengan bantuan Panglima Angkatan Darat Ahmad Yani. Selain itu, misi rahasia Operasi Naga Kopassus di Papua juga bocor dan Kurangnya data serta medan yang berat membuat belasan prajurit Kopassus gugur. Ada beberapa hal terkait Naga yang digunakan dalam konteks politik Indonesia, namun penting untuk disadari bahwa semuanya dapat menimbulkan tantangan dan kerugian bagi bangsa dan negara.